Mitos Mengenai Antariksa, Ini Penjelasannya !
Pengetahuan
kita tentang antariksa sama halnya dengan pengetahuan kita tentang sejarah –
sulit membedakan apa yang kita tahu dari penelitian dan apa yang kita tahu dari
film. Dalam kedua kasus, ini artinya banyak pengetahuan sehari-hari kita
tentang antariksa salah.
Sabuk Asteroid Mematikan
Ingat bagaimana
dalam The Empire Strikes Back Han Solo bernavigasi di medan asteroid kacau
untuk menyerang Empire? Asteroid-asteroid tersebut begitu padat sehingga
pesawat sekalipun harus hati-hati terbang di antaranya jika tidak ingin
terhantam asteroid. Dan medan asteroid itu ada di mana-mana – dalam Attack of the Clones, Obi-Wan menemukan hal
yang sama.
Seperti itukah
sabuk asteroid kita? Ada jutaan batu pembunuh yang berdempetan rapat dan
mempersulit pesawat lewat?
Memang ada
banyak asteroid dalam sabuk asteroid. Ada sekitar setengah juta yang sudah
diketahui. Walau begitu, ada juga jarak yang sangat besar. NASA mengatakan
kalau kemungkinan bertabrakan dengan asteroid adalah satu dalam sejuta! Sangat
kecil kemungkinan pesawat melewati sabuk asteroid akan menabrak asteroid secara
acak.
Asteroid, sendirian di antariksa
Sebenarnya,
satu asteroid membutuhkan ruangan sekitar 400 ribu mil persegi hanya untuk
dirinya sendiri. Itu sangat luas.
Gambaran sabuk
asteroid yang super padat tidak mungkin karena masalahnya adalah hukum tumbukan
di ruang bebas gravitasi. Jika mereka bertabrakan, keduanya akan terlontar
bebas ke luar angkasa dan dengan sendirinya membentuk jarak aman sesamanya.
Ini artinya
tertabrak asteroid di sabuk asteroid bukan masalah tidak memperhatikan. Untuk
menabrak asteroid, anda harus mencari asteroid dan dengan suatu cara memotong
dalam waktu yang tepat, kecepatan tepat, dan arah yang tepat pada jalur orbitnya.
Lubang Hitam adalah Penyedot Debu Kosmik
Dari segala
benda aneh di luar angkasa, lubang hitam mungkin bukti terbaik kalau alam
semesta berbahaya. Ia tak terlihat, besar, dan memakan apa saja selama berjuta
tahun dan mengubah ruang angkasa menjadi kosong melompong.
Karena
kecenderungan memakan apa saja ini, lubang hitam sering terlihat di film sains
fiksi. Dari film Star Trek hingga
Stargate SG-1 dan Doctor Who, lubang hitam ditunjukkan sebagai pusaran
penghancuran yang tidak dapat dihindari, memakan alam semesta.
Sekarang
bayangkan kalau anda bangun besok dan mengetahui kalau seseorang telah
mengganti matahari dengan lubang hitam. Apa yang terjadi? Tidak terjadi apa-apa
kecuali kita mati kedinginan karena tidak ada matahari. Namun kita tidak akan
tersedot ke dalam lubang hitam tersebut.
Sebesar apa pun lubang hitam,
ia tetap punya massa. Karena ia memiliki massa yang terbatas, maka kekuatannya pun terbatas.
Dengan kata lain, lubang hitam sama seperti benda lain di alam semesta, tarikan
gravitasinya hanya sekuat massa yang ia miliki. Jika massanya sebesar matahari,
maka tarikannya juga sama sebesar matahari. Tidak kurang, tidak lebih.
Fisika adalah
sesuatu yang harus dipatuhi juga oleh lubang hitam. Tidak ada mekanisme khusus
yang membuatnya menyedot melebihi gravitasinya dan gravitasi juga mengikuti
hukum yang sama dalam fisika.
Matahari Itu Kuning
Anak-anak di TK
dan SD belajar kalau matahari itu berwarna kuning. Bahkan astronom
menggolongkan matahari dalam kelas bintang cebol kuning.
Nyatanya,
matahari tidaklah kuning atau bahkan termakan oleh api raksasa. Warna matahari
sesungguhnya adalah putih, sama seperti yang dikatakan Newton dalam
percobaannya mengenai pelangi.
Alasan matahari
terlihat kuning karena ketika menembus atmosfer Bumi, sinarnya terlihat
kekuningan. Walau begitu, suhu Matahari adalah 6 ribu Kelvin, dan setiap benda
pada suhu demikian tinggi hanya punya satu warna: putih.
Warna Matahari Sesungguhnya
Dan putihnya
pun bukan putih yang bagus, ia putih pucat. Di lihat dari luar angkasa,
matahari mirip dengan bulan, hanya saja tanpa kawah-kawah di permukaannya.
Begitu pula
ketika anda melihat potret-potret Hubble. Potret tersebut berwarna sangat
indah, namun pada kenyataannya tidak berwarna. Ini karena potografi luar bumi
itu sulit dan gambar yang dihasilkan belum tentu member banyak informasi ketika
hanya dipotret begitu saja. Para ilmuan melibatkan proses untuk mengombinasikan
warna sehingga membantu ilmuan mengenali daerah-daerah dan
kandungan-kandungannya. Seperti yang dikatakan Zolt Levay dari Lembaga Sains
Teleskop Ruang Angkasa:
“Warna dalam
gambar Hubble bukanlah warna benar atau salah, namun biasanya mewakili proses
fisik yang berada di balik subjek gambar. Itu adalah cara untu menghadirkan
sebanyak mungkin informasi dalam satu gambar.”
Jadi, pada
dasarnya, semua gambar mengagumkan dalam penelitian astronomi sebenarnya tak
lain gambar hitam putih yang diwarnai untuk memperlihatkan berapa banyak sains
dalam gambar tersebut.
Sekarang,
apakah Mars berwarna merah? Mars mendapatkan kurang dari separuh sinar matahari
yang didapatkan bumi, dan cahaya itu masih harus menembus atmosfer yang penuh
debu dari partikel oksida besi (karat). Jadi apakah warnanya merah? Tidak ada
jawaban yang sederhana.
Meteorit itu Panas
Katakanlah
sebuah meteorit mendarat di halaman belakang anda sekarang. Lalu anda melihat
benda itu dalam sebuah kawah kecil. Beranikah anda menyentuhnya? Tidak berani,
sampai ia mendingin. Ia kan terbakar di langit jadi tentunya panas.
Di film memang
demikian, namun pada kenyataannya, meteor tidaklah panas. Batu itu berada di
antariksa dalam suhu sekitar 3 derajat di atas nol mutlak selama miliaran
tahun. Ketika masuk ke atmosfer, hanya ada
beberapa menit waktu ia menembusnya karena kecepatannya yang sangat
tinggi. Ini artinya, tidak peduli apa yang terlihat di film Armageddon, meteor
tidak punya waktu untuk menjadi api dan meledak di langit sebelum tumbukan.
Lalu bagaimana
dengan berkas meteor yang lewat di langit di waktu malam, itu jelas terbakar.
Faktanya, bola
api sebenarnya tidak ada hubungannya dengan fisik meteor tersebut. Cahaya yang
kita lihat ada di depan benda yang ditekan dengan kecepatan sangat tinggi oleh
tekanan hantam. Pada dasarnya, meteor memiliki lapisan udara di depannya,
melewati gelombang kejut yang ia buat saat turun. Lapisan udara inilah yang
terpanaskan hingga terbakar.
Fenomena ini
memang memanaskan lapisan terluar meteor namun karena ia selalu tertiup pada
saat tumbukan, itu tidak berarti. Jadi jika anda menemukan meteor jatuh,
silakan ambil saja.
Orang Meledak di Luar Angkasa
Di satu sisi,
manusia, mahluk lembab kecil terbuat dari kehangatan, dan berbagai tekanan
internal. Di sisi lain, antariksa yang hampa. Lingkungan kejam yang tidak
mengandung apa-apa kecuali kegelapan dan kedinginan.
Kita sering
melihatnya dalam banyak film. Jika anda keluar sana tanpa baju astronot,
antariksa akan membuat anda meledak. Tekanan di dalam tubuh anda dibandingkan
tekanan di luar tubuh anda akan membuat anda meletus dalam sekejab. Ini membuat
mata hampir keluar dalam film Total Recall.
Sebagian besar
orang dengan benar mengira kalau jika tekanan di luar sebuah benda lebih besar
dari tekanan di dalam benda tersebut, benda tersebut akan meledak seperti balon
di atmosfer atas. Jadi, bila anda membawa manusia keluar tekanan atmosfer kita,
dalam beberapa detik, ia akan meletus.
Faktanya,
seperti ditunjukkan film 2001: A Space Odyssey, seorang astronot dapat selamat
berjalan di antariksa tanpa menggunakan helm. Tetapi ini memang sulit, anda
tetap tidak bisa bernapas, tapi setidaknya kepala anda tidak meledak.
Untungnya,
manusia punya banyak hal yang tidak dimiliki balon. Yang utama adalah kulit dan
sistem peredaran darah. Kulit bertugas mewadahi dan melindungi tubuh kita
sehingga ia dapat menegasi dampak dekompresi. Sementara itu, sistem peredaran
darah berfungsi mengadaptasi dengan lingkungan baru sehingga ia menjaga darah
tetap baik ketimbang mendidih. Bahkan membeku bukanlah isu segera walaupun
lingkungannya dingin, Karen tidak banyak materi di luar angkasa untuk menyerap
panas tubuh anda.
Faktanya,
bahaya utama tidak memakai baju astronot adalah hal-hal yang berkaitan dengan
oksigen: pernapasan, dan juga menahan napas di paru-paru yang bisa berakibat
trauma paru bengkak yang dialami penyelam ketika naik ke permukaan terlalu
cepat.
Ada Sisi Gelap Permanen di Bulan
Ini astronomi
dasar, bulan punya sisi gelap yang menangkap lebih sedikit sinar matahari
daripada kegelapan malam. Ia dingin dan gelap, abadi selamanya. Akibatnya, sisi
gelap bulan menjadi lokasi mitos, misteri, dan rasa takut kebudayaan popular.
Faktanya, tidak
ada yang namanya sisi gelap bulan, sama halnya tidak ada yang namanya sisi
gelap bumi. Benar memang kalau bulan hanya menampakkan satu sisi wajahnya ke
bumi. Sebenarnya, sisi ini mendapatkan jumlah cahaya yang sama, hanya saja pada
waktu yang berbeda (malam).
Yang ada adalah
sisi jauh bulan, karena separuh bagian dari bulan memang membelakangi kita.
Namun itu tidak berarti sisi tersebut ada dalam kegelapan abadi.
Sumber: 6 Myths Everyone Believes about Space (Thanks
to Movies) |
Referensi
lanjut
Wikipedia.
asteroid belts
Andy Guerriero
December 04, 2008. 5 Cosmic Events That Could Kill You Before Lunch.
Wikipedia.
black holes
Wikipedia.
Newton’s law of universal gravitation
Wikipedia.
G-type main-sequence star.
Nasa. 5 Januari
2012. ‘Greeley Haven’ Is Winter Workplace for Mars Rover
Wikipedia.
Sunlight
Straight Dope.
3 Agustus 2004. What’s the temperature of space?
Philip Plait.
Top 5 Cosmic Myths
Loretta Hidalgo
Whitesides. 14 November 2007. No “Dark Side of the Moon” and Other Science
Party Poopers