Dampak Buruk Helicopter Parenting Untuk Fisik Mental Anak
Dampak Buruk Helicopter Parenting Untuk Fisik Mental Anak - Tidak ada orang tua yang ingin anaknya bernasib buruk didunia ini. Orang tua sering memedulikan anak sampai hal-hal terkecil sekalipun. Jika dilakukan secara berlebihan akan membuat perkembangan fisik dan emosional anak kurang optimal. Over protektif adalah ciri orang tua menerapkan pola Helicopters Parenting.
Sering ikut
campur urusan anak, overprotektif dan terlalu mengurusi pilihan anak yang
berhubungan dengan kesuksesan dan kegagalan. Anak jadi tak leluasa karena
segalanya sudah diatur orang tua.
Pada awalnya,
cara parenting ini mungkin membuat anak jadi penurut tapi untuk jangka akan
menimbulkan sesuatu yang tidak baik.
Lalu apa dampak
negatif Helicopters Parenting untuk fisik dan mental anak ?
Banyak alami masalah
kesehatan
Orang tua yang
menerapkan helicopters parenting akan membuat anaknya lebih banyak alami
masalah kesehatan. Karena orang tua cenderung terlalu mengatur aktivitas anak
seperti: tidur, olahraga dan waktu makan. Ini bisa membuat anak tidak bisa
mengelola kesehatannya sendiri, karena terlalu bergantung dengan peran orang tua.
Anak-anak yang
tumbuh dengan cara mendidik overprotektif biasanya kesulitan untuk melakukan
aktivitas sendiri.
Anak tumbuh jadi pencemas
Menurut
penelitian dari Cognitive Therapy and Research, anak-anak yang terbiasa dengan
helicopters parenting akan berpengaruh jangka panjang pada kepribadiannya.
Orang tua yang
selalu hadir dan membantu anak-anak dalam hal-hal kecil, akan menghambat dorongan
anak untuk berusaha sendiri. Kekhawatiran orang tua terhadap anak, membuat
mereka cenderung over protektif Terhadap anak.
Anak
tumbuh jadi seorang pencemas karena menghadapi situasi sulit yang belum
pernah ia rasakan.
Anak selalu meminta apa yang
diinginkannya
Menyayangi anak
tentu harus dilakukan namun dengan cara dan porsi yang tepat. Jangan memakai
Helicopters parenting. Biasanya anak yang tumbuh dalam pola asuh seperti ini
memiliki sifat manja karena merasa diistimewakan orang tua. Anak juga akan
memanfaatkan rasa iba orang tua untuk meminta sesuatu.
Karakter ini
muncul karena orang tua terlalu menuruti anak, tidak mau melihat anaknya
menangis dan sebagainya. Padahal menyayangi anak bukan berarti harus
menurutinya. Kita juga harus bisa menasehati anak agar mandiri, jika ingin
memiliki sesuatu harus berusaha terlebih dahulu.
Anak cenderung bersikap
emosional
Anak yang tumbuh
dengan perhatian berlebih dari orang tuanya akan mengalami masalah dalam
mengontrol emosinya. Dan akan menjadi masalah saat anak beranjak dewasa, dimana
anak harus berinteraksi dengan orang lain dan harus mandiri tanpa bantuan orang
tua.
Berdasarkan
penelitian dari University Of Mary Washington, anak-anak yang tumbuh dengan
helicopters parenting, ketika dewasa akan rentan dengan masalah psikologis
lebih gampang tertekan dan berujung depresi. Merasa bahwa hidupnya selalu ada
di situasi sulit.
Anak-anak dengan
pola asuh helicopters parenting juga lebih tergantung pada obat-obatan seperti
obat anti nyeri atau anti depresan, hal ini berhubungan dengan ketahanan mereka
yang kurang akibat salah asuh dari orang tuanya.
Demikianlah
bahasan kami mengenai dampak negatif Helicopters Parenting untuk fisik dan
mental anak. Semoga bermanfaat. Terima kasih telah berkunjung ke Media Ilmu.