Sosok Manusia Indonesia Seutuhnya
Sabtu, 28 Desember 2019
Edit
Materi Sosok Manusia Indonesia Seutuhnya
Menurut Nicolaus d . dan A . Sudiarja . Manusia adalah bhineka tetapi tunggal . Bhineka karena ia adalah jasmani dan rohani akan tetapi tunggal karena jasmani dan rohani merupakan satu. Manusia merupakan makhluk sosial yang memiliki kemampuan untuk berpikir dan membutuhkan orang lain dalam hidupnya. Dalam artian manusia tidak dapat hidup sendiri seorang manusia pasti membutuhkan bantuan orang lain. Manusia sebagai makhluk tuhan adalah makhluk pribadi, sekaligus makhluk sosial.
Sifat kodrati manusia sebagai individu sekaligus sebagai makhluk sosial merupakan suatu kesatuan bulat yang perlu dikembangkan secara seimbang dan selaras. Perlu disadari bahwa manusia hanya memiliki arti dalam kaitannya dengan manusia lain dalam masyarakat . Secara umum manusia digolongkan berdasarkan jenis kelaminnya yakni laki-laki dan perempuan. Selain itu penggolongan manusia juga dapat digolongkan dari usia. Setiap manusia memiliki ciri-ciri yang berbeda beda baik dari fisik ataupun sifatnya.
Pengertian sosok manusia
Pengertian sosok manusia Indonesia tercantum dalam, GBHN 1993 tentang Tujuan Pendidikan Nasional, dan menurut Tirta Raharja dan Sulo, 2006:25. Dalam GBHN 1993, ditetapkan Tujuan Pendidikan Nasional yang lebih rinci sebagai berikut : Pendidikan Nasional bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan. Menurut Tirta Raharja dan Sulo, 2006:25, Pengertian sosok manusia Indonesia seutuhnya ini adalah perpaduan antara aspek jasmani dan rohani, antara dimensi keindividualan, kesosialan, kesusilaan, keberagamaan, antara aspek kognitif, afektif, psikomotor.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa manusia Indonesia seutuhnya adalah perpaduan antara aspek jasmani dan rohani setiap manusia dengan memiliki keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, cerdas, aktif, tanggung jawab, berpendidikan serta memiliki rasa cinta terhadap tanah air.
Pendidikan manusia seutuhnya, pada dasranya merupakan tujuan yang hendak dicapai dalam konsep Value Education atau General Education yakni :
1. Manusia memiliki wawasan menyeluruh terkait dengan segala aspek kehidupan.
2. Memiliki kepribadian yang utuh
Istilah menyeluruh dan utuh merupakan dua terminologi yang memerlukan isi dan bentuk yang disesuaikan dengan konteks sosial budaya dan keyakinan suatu bangsa yang dalam bahasa lain pendidikan yang melahirkan : a). Pribadi yang dapat bertaqarrub kepada Allah dengan benar , dan b). Layak hidup sebagai manusia
Untuk dapat menghasilkan manusia yang utuh , diperlukan suri tauladan bersama antar keluarga, masyarakat , dan guru disekolah sebagai wakil pemerintah. Patut diingat bahwa pembentukan jati diri manusia utuh berada pada tataran efeksi, dan pembelajarannya dunia efeksi hanya akan berhasil apabila dilakukan melalui metode pelakonan, pembiasaan, dan suri tauladan dari orang dewasa. Manusia Indonesia seutuhnya dirumuskan di dalam UU Pendidikan.
Dinyatakan bahwa pembangunan dilaksanakan di dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya. Hal ini benar bahwa pembangunan itu tidak hanya mengejar kemajuan lahiriyah, seperti pendidikan, rasa aman, bebas mengeluarkan pendapat, yang bertanggung jawab , atau rasa keadilan, melainkan keselarasan, keserasian, dan keseimbangan antara keduanya. Selanjutnya juga dapat diartikan bahwa pembangunan itu merata diseluruh tanah air, bukan hanya untuk golongan atau sebagian dari masyarakat. Selain itu, juga diartikan sebagai keselarasan hubungan antara manusia dengan tuhan-Nya, antara sesama manusia, antara manusia dengan lingkungan alam sekitarnya, keselarasan hubungan antara bangsa-bangsa dan juga keselarasan antara cita-cita hidup didunia dengan kebahagiaan di akhirat.
Penulis : Diyah Prasasti Listiantomo