Sistem Tata Surya Bima Sakti
Rabu, 18 Desember 2019
Edit
Sistem Tata Surya Bima Sakti
Pernahkah kita melihat langit di malam hari? Tentunya saat kita melihat langit malam akan terlihat sebuah bintang bertebaran yang kerlap kerlip indahnya. Tentunya kita akan penasaran mengapa bintang bintang dapat bertebaran dengan indahya. Selain bintang kita juga dapat melihat rembulan yang bersinar menggantikan matahari di pagi hari.
Para ilmuwan sebelum kita meneliti tentang semua yang kita tanyakan tentang bagaiaman bintang dapat bersinar, bagaimana bulan bersinar, bagaimana bulan dapat bergantian dengan matahari dan sebagainya. Dahulu orang beranggapan bahwa bumi adalah pusat tat surya di alam semesta (geosentris) ini karena terlihat bahwa matahari yang bergerak dan bukannya bumi. Tetapi dengan penemuan teleskop oleh galileo galilei dan pengalaman lebih mendalam tentang gerak planet terdekat oleh Tycho Brahe, ditemukan ketidakmampuan sistem geosenteris dalam menerangkan sifat gerak planet.
Nicolaus copernicus pun menrombak semua anggapan geosentris ini menjali heliosentris yang mnyatakan bahwa matahari adalah pusat tata sury bima sakti ini dan semua planet mengelilingi bergerak mengelilinginya.
Planet
Planet menurut IAU (International Astronomical Union) adalah benda angkasa yang mengelilingi matahari, memiliki massa yang cukup untuk membentuk gravitasi mandiri agar dapat membentuk gravitasi mandiri agar dapat mempertahankan bentuknya pada keadaan setimbang (mendekati bulat) dan orbitnya tidak tumpang tindih dengan orbit benda angkasa lain.
Planet ini dapat dkelompokkan berdasarkan :
1. Planet bumi sebagai pembatas, yaitu planet akan diklasifikasikan menjadi
a. Planet Inferioryaitu planet yang berada pada orbit bumi (merkurius dan venus)
b. Planet Superior yaitu planet yang berada diluar orbit bumi (mars, jupiter, saturnus, uranus dan neptunus)
2. Asteroid sebagai pembatas, maka planet tersebut diklasifikasikan menjadi
a. Planet Dalam, yaitu planet yang orbitnya berada dalam lintasan astereoid (merkurius, venus, bumi dan mars)
b. Planet Luar, yaitu planet yang orbitnya diluar lintasan asteroid (jupiter, saturunusn uranus dan neptunus)
3. Ukuran dan komposisi bahan penyusun
a. Planet Terestrial, yaitu planet yang memiliki unsur dan komposisi penyusun sejenis yaitu batuan (merkurius, venus, bumi dan mars)
b. Planet Jovian, yaitu planet yang berukuran besar dengan materi penyusun yang terdiri atas es dan gas (jupiter, saturunusn uranus dan neptunus)
Garis Edar Planet (Orbit)
Bumi mengalami suatu pergerakan di dengan pola atau tertentu dan pola yang tertentu ini dinamakan orbit. Dan hal ini tidak hanya terjadi pada bumi saja melainkan semua planet yang terdapat dalam tata surya bima sakti ini. Dalam definisinya orbit adalah jalan yang dilalui oleh objek yang berada pada pengaruh dari gaya tertentu.
Orbit ini pertama kali dianalisa oleh Johannes Kepler dan johannes kepler akhirnya mencetuskan tiga Hukum Gerakan Planet Kepler yang berbunyi :
1. Setiap planet bergerak dengan lintasan elips, matahari berada di salah satu fokusnya.
2. Luas daerah yang disapu pada selang waktu yang sama akan selalu sama
3. Perioda kuadrat satu planet berbanding dengan pangkat tiga jarak rata ratanya dari matahari
Hal di atas merupakan hukum yang dicetuskan kepler dan hukum tersebut merupakan penjabaran dari dua benda yang saling mengorbit akhirnya setelah hampir satu abad seorang ilmuwan bernama Isaac Newton mendeduksi 3 hukum gerak planet kepler tersebut menjadi suatu hukum dari newton sendiri yaitu Hukum Gravitasi Newton dan Hukum Gerak Newton. Newton menggunakan pendekatan euclidean geometri klasik saat mendeduksi hukum yang dicetuskan kepler tersebut.
Rotasi dan Revolusi Planet
Pada saat kita melihat siang berganti malam, musim musim berganti dan fenomena langit lainnya ini dikarenakan sebab dari rotasi dan revolusi suatu planet. Jadi itu semua karena bumi kita ini mengilingi matahari dengan lintasan orbit ellips. Hal ini dapat menyebabkan berbagai dampak yang positif maupun negatif yang terjadi pada bumi kita.
Revolusi bumi
Revolusi bumi adalah gerakan bumi mengeliingi matahari pada porosnya atau orbitnya, hal ini dapat terjadi karena gravitasi matahari yang menarik bumi secara konstan. Revolusi bumi ini dalam satu kali putarnya memerlukn waktu 365¼ hari. Kita menyebut kala revolusi ini sebagai acuan satu tahun. Karena dalam kala revolusi bumi terdapat lebih ¼ hari maka 4 tahun sekali kita menambah satu hari, dan akan menjadi 366 hari. Tahun yang mempunyai jumlah hari sebanyak 366 hari ini disebut tahun kabisat.
Akibat dari revolusi bumi:
1. Adanya perbedaan siang dan malam
2. Pergantian rasi bintang
3. Adanya gerak semu tahunan matahari
4. Adanya perubahan iklim
Rotasi bumi
Rotasi bumi adalah gerakan bumi pada porosnya sendiri, hal ini terjadai sangat cepat yang mengakibatkan kita tidak terasa pada perputaran rotasi ini. Waktu yang divutuhkan bumi untuk berotasi adalah 23 jam 56 menit 41 detik. Karena perbedaan waktunya kurang sangat sedikit maka para ilmuwan setuju untuk membulatkannya menjadi 24 jam.
Pernahkah kita berpikir jika bumi berhenti berotasi secara mendadak? Tentunya bumi akan mengalami kelembaman yang sangat dahsyat dan terjadi berbagai bencana di seluruh bumi. Dan itu kemungkinan kecil terjadi jika tak ada kejadian yang menjadi penyebab.
Akibat yang kita rasakan jelas dalam pengaruh rotasi bumi ini adalah pergantian siang dan malam. Untuk lebih lanjut dibawah akan disebutkan bagaiman efek atau akibat dari rotasi bumi ini.
Akbat rotasi bumi :
1. Terjadi siang dan malam
2. Terjadi perbedaan waktu setiap daerah
3. Gerak semu harian matahari
4. Pembelokan arah arus laut
5. Perbedaan percepatan gravitasi bumi