Pengertian Roket
Senin, 16 Desember 2019
Edit
Pengertian
Karenanya, roket dapat digunakan sebagai mesin transportasi ke ruang angkasa yang tak beroksigen.Roket memiliki daya angkut yang luar biasa. Misalnya, dapat menerbangkan 68 orang yang masing-masingnya berbobot 100 kg ke orbit geostasioner.
Kecepatan Roket
Kecepatan roket juga luar biasa, bisa melewati kecepatan suara, kendati ketika meninggalkan landasan kecepatannya kelihatan rendah. Bila pada detik pertama kecepatannya hanya 12 meter per detik misalnya, maka pada tahap berikutnya roket dapat melaju dengan kecepatan kelipatannya: 24 m per detik, 48 meter per detik, dan begitu seterusnya.
Sejarah Roket
Roket telah digunakan sejak lama, mulai sekitar tahun 1232, di Cina. Akan tetapi ketika itu mesin roket masih sangat sederhana berbentuk seperti peluru dan berbahan bakar padat (tak berbeda dengan mercon roket).
Indonesia juga telah melangkah ke dunia peroketan. Kita pernah punya roket RX (Rocket Experiment) 150/150, sebuah roket berbahan bakar padat dan terdiri dari dua tingkat. Selain itu, sebanyak 50 buah Roket R-Han 122 produksi Indonesia, berhasil diujicobakan dengan ditembakkan ke sasaran di udara di Pusat Latihan Tempur TNI AD Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan.
Bagian-Bagian Roket
Pada umumnya roket terdiri atas beberapa bagian, yaitu hidung roket, ruang peralatan, tangki bahan bakar, dan ruang pengapian. Dalam hidung roket terdapat peralatan – peralatan yang digunakan untuk penelitian, sedangkan ruang peralatan berisi peralatan – peralatan yang digunakan untuk mengendalikan gerak roket.
Bahan bakar roket ada yang berwujud padat dan ada yang cair. Bahan bakar padat berupa karet sintesis yang mengandung banyak oksigen. Adapun bahan bakar cair yang banyak digunakan adalah minyak tanah atau alkohol yang sudah diperhalus.
Cara Kerja Roket
Di dalam fisika dijelaskan prinsip kerja roket yaitu roket mirip dengan prinsip terdorongnya balon mainan. Sebuah roket mengandung tangki yang berisi bahan hidrogen cair dan oksigen cair. Kedua bahan bakar ini dicampur dalam ruang pembakaran sehinga terjadi pembakaran yang menghasilkan gas panas yang akan menyembur keluar melalui mulut pipa yang terletak pada ekor roket.
Terjadi perubahan momentum gas dari nol (0) menjadi mv selama selang waktu tertentu (∆t). Ini menghasilkan gaya yang dikerjakan roket pada gas (sesuai dengan persamaan F=∆p/∆t, gaya yang bekerja pada suatu benda sama dengan perubahan momentum benda per satuan waktu ) dengan arah ke bawah.
Sesuai hukum III Newton, timbul reaksi gaya yang dikerjakan gas pada roket, yang besarnya sama tetapi arahnya berlawanan yaitu ke atas. Jadi, gas akan mengerjakan gaya ke atas pada roket sehingga roket akan terdorong ke atas.
Penulis: Anggun Vita Loka