Pengertian dan Manfaat Virtual Reality
Rabu, 25 Desember 2019
Edit
Pemanfaatan Virtual Reality dalam Dunia Pendidikan
Pengertian Virtual reality
Virtual reality adalah sebuah teknologi yang dapat membuat pengguna berinteraksi dengan lingkungan yang ada dalam dunia maya. Dunia yang diciptakan dalam virtual reality ini sangat mirip dengan dunia nyata sehingga akan merasa seakan-akan apa yang dilihatnya itu sungguhan. Virtual reality menggunakan sensor-sensor yang melibatkan semua indera kita.
Banyak jenis virtual reality yang dibentuk seperti digital heritage, simulasi pelatihan, virtual konser, virtual games, dan lain-lain. Virtual reality didefiniskan secara luas sebagai suatu simulasi yang dihasilkan komputer atau presentasi dari lingkungan dimana pengguna mengalami rasa kehadiran fenomenologis atau keterlibatan dalam lingkungan.
Manfaat Virtual Reality dalam Dunia Pendidikan
Dalam dunia pendidikan sendiri sudah banyak teknologi yang digunakan dalam menunjung proses pembelajaran peserta didik, contohnya saja teknologi Virtual Reality. Teknologi ini digunakan untuk meningkatkan efektivitas belajar peserta didik. Dengan virtual reality peserta didik dapat melakukan praktikum yang sulit dilakukan secara langsung. Perangkat lunak untuk visualisasi dunia virtual telah dirancang sedemikian rupa agar dapat mudah digunakan oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran secara interaktif.
Melalui teknologi ini, pesrta didik dapat bereksperimen menirukan berbagai objek di sekitarnya. Peserta didik dapat melihat peragaan model dari materi yang tengah dipelajari secara virtual. Dengan begitu, peserta didik dapat belajar lebih terinci dan lebih memahami materi lebih dalam. Virtual reality sendiri akan memberikan pengalaman secara langsung bagi peserta didik. Contohnya dalam proses pembelajaran matematika yang berkaitan dengan topik geometri. Dalam proses pembelajaran biologi virtual reality dapat digunakan untuk pemodelan proses pembelahan sel yang sulit jika dilakukan secara nyata.
Peserta didik dapat melakukan pelatihan kejuruan dan memasuki lingkungan tempat kerja sesuai dengan kejuruannya. Contohnya siswa jurusan tata boga dapat merasakan suasana dapur di hotel mewah. Contohnya lagi siswa jurusan kedokteran dapat menghadapai situasi pasien kritis. Ada juga siswa kejuruan penerbangan dapat merasakan situasi krisis ketika pesawat jatuh. Hal-hal ini akan mengajarkan siswa menghadapi masalah dunia nyata dan dapat melatih siswa untuk menyelesaikannya dengan baik.
Berdasarkan data dari kompasiana.com, rata-rata manusia dapat mengingat informasi 20% dari apa yang dilihat, 30% dari apa yang didengar, 50% dari apa yang dilihat dan didengar, 80% dari apa yang dilihat, didengar, dan dilakukan, misalnya seperti praktek langsung. Namun, tak semua orang mendapat kesempatan untuk mengalami banyak hal secara langsung. Misalnya saja seorang anak yang belum pernah melihat komodo karena tidak ada komodo di daerah tempat tinggalnya. Kini ia bisa melihat komodo secara nyata dengan bantuan teknologi VR untuk edukasi di sekolah secara interaktif.
Penggunaan VR untuk pendidikan di Indonesia masih tergolong sedikit, namun seiring berkembangnya teknologi keberadaan VR semakin familiar yang ditandai dengan beberapa startup yang bekerja di bidang VR. Menurut Daily Social, saat ini sudah ada setidaknya 13 perusahaan teknologi pengembangan VR yang tergabung dalam Indonesian VR/AR Association (INVRA).
Teknologi VR di sekolah maupun bidang pendidikan lainnya diharapkan dapat terus berkembang dimana seluruh siswa dapat menikmatinya. Jika VR berjalan dengan baik, maka tidak menutup kemungkinan saudarinya, AR, dapat diterapkan dengan baik juga dalam bidang pendidikan. Melalui teknologi ini, diharapkan dapat meningkatkan pengalaman belajar siswa. Selain itu, siswa dapat lebih memahami kemana ia akan melangkah dan ingin menjadi apa dia di masa depan sesuai dengan yang dicita-citakan. Dengan begitu, mereka dapat memberikan kontribusinya untuk kemajuan bangsa sesuai dengan bidangnya masing-masing.
PENULIS : NINA FAJRIYAH CITRA