Manusia Wajib Dididik Sesuai Anjuran Q.S AL-‘alaq: 1-5
Selasa, 24 Desember 2019
Edit
MANUSIA PERLU DIDIDIK Sesuai Q.S AL-‘alaq: 1-5
Bacalah dengan menyebut nama rabbmu yang menciptakan , Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan rabbmullah yang maha pemurah. Yang mengajar manusia dengan perantara qolam (pena). Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya .(Q.S. AL `Alaq: 1-5).
Pada ayat pertama dan kedua, dapat diartikan bahwa allah telah menciptakan seluruh bumi dan isinya , termasuk manusia yang diciptakan dari segumpal darah dan dilahirkan dalam keadaan fitrah atau yang artinya suci dan dalam keadaan yang tudak berdaya dan tidak mengetahui apa-apa ,oleh karna itu manusia tidak bias hidup sendiri dan membutuhkan bantuan orang lain agar mendapatkan pendidikan untuk kelangsungan kehidupannya dimasa depan
Selain itu, manusia diciptakan tidak untuk bersenang-senang saja di bumi ini, akan tetapi manusia diperintah dan dilarang. Sesui dengan ayat al-quran ayat ketiga yang artinya “bacalah, dan rabbmullah yang maha pemurah” disitu disebutkan bahwa allah memerintah manusia agar membaca, manusia dilahirkan tidak langsung tumbuh dewasa dan besar.
Manusia yang dewasa adalah manusia yang sudah mampu membedakan antara yang benar dan salah, untuk mencapai tingkat kedewasaan ini manusia yang menjadi dasar tujuan sebuah pendidikan yang dalam proses pendidikan memerlukan waktu yang tidak singat. Pada masa dewasa manusia sudah bias melakukan tindakan yang menunjang untuk kehidupannya dimasa depan, diantaranya meraka sudah memiliki keterampilan untuk hidup, khususnya dalam hidup berkeluarga seperti mereka bias berburu, bias bercocok tanam, mengenal nilai-nilai atau norma-norma hidup bermasyarakat
Dalam proses kehidupan yang dewasa , manusia perlu mempersiapkannya apalagi seperti kehidupan pada masyarakat modern yang persaimgan untuk mempertahankan hidup lebih sulit. Untuk memperoleh persiapan atau bekal diperlukan adanya pendidikan, dimana perlu peran kedua orang tua atau generasi tua yang mengajarkannya atau memberikan warisan pengetahuan, nilai-nilai, serta keterampilan kepada anak-anak keturunannya atau generasi penerusnya.
Pada ayat ketiga bahwa allah memiliki sifat pemurah dan karunia nya pada makhluk yang diciptakan nya diantara bentuk karunia allah pada manusia- kata Syaikh as sa`di rahimahulloh adalah dia mengajarkan ilmu pada manusia sebagaimana disebutkan dalam ayat selanjutnya
Pada ayat keempat dan lima yang artinya “yang mengajar manusia dengan perantara qolam pena. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya”.
Manusia pada hakikatnya merupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri dan selalu membutuhkan orang lain, ia tidak akan menjadi manusia jika tidak hidup bersama dengan manusia normal,seperti contohnya jika manusia hidup di hutan bersama hewan-hewan yang ada didalamnya manusia yang tinggal di hutan akan berbeda cara hidupnya dibanding dengan manusia yang hidup dengan sesama manusia.
Manusia yang hidup di hutan akan berperilaku seperti hewan, makan tidak menggunakan tangan, melainkan langsung dengan mulutnya, merayng-raung, garang kalau melihat manusia lainnya, makan daging mentah dan lain sebagainy.
Maka dari itu tuhan mengajarkan manusia apa yang tidak diketahui dengan cara perantara pena, yang dimaksud perantara pena adalah manusia diperintah untuk membaca dan menulis atau bisa disebut juga dengan belajar, oleh karna itu manusia wajib dididik dan memperoleh pendidikan.
Lain halnya dengan hewan, dimana pun ia dibesarkan, tetap ia akan memiliki pola perilaku hewan. Seekor kucing yang dibesarkan oleh gajah, tetap ia tidak akan berperilaku seperti gajah, karena memang setiap jenis binatang sudah dilengkapi dengan insting tertentu yang pasti dan serangan.
Penulis : Lathifatun Nafisah