MAKALAH PERANAN MUSIK KLASIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN
Jumat, 27 Desember 2019
Edit
MAKALAH DASAR – DASAR PENDIDIKAN
PERANAN MUSIK KLASIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN
DISUSUN OLEH:
FAJARIA MELI SUSANTI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Peranan Musik Klasik Dalam Proses Pembelajaran”. Shalawat serta salam tak lupa dihaturkan kepada Nabi Muhammad SAW , yang telah menuntun kita dari zaman kegelapan ke zaman yang terang ini. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Binar Kurnia Prahani, M. Pd., selaku dosen pengampu mata kuliah dasar dasar pendidikan dan teman teman yang memberikan inspirasi sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah dasar dasar pendidikan, makalah ini bertema bebas terkait dasar dasar pendidikan. Makalah ini menjelaskan tentang pengaruh musik klasik terhadap peningkatan konsentrasi belajar siswa yang bisa diterapkan oleh orang tua dan guru untuk meningkatkan konsentrasi belajar anak atau peserta didiknya sebelum memulai kegiatan belajar mengajar.
Penulis sadar bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan kekeliruan, baik dalam segi materi, tata bahasa dan juga dalam penyampaiannya. Oleh karena itu, penulis mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun, sehingga dapat menjadi bekal pengalaman penulis untuk menjadi lebih baik di masa yang akan datang. Akhir kata penulis ucapkan terimakasih.
Surabaya, 8 Desember 2019
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Di era globalisasi ini, sebuah konsentrasi sangat diperlukan. Semua pekerjaan memerlukan konsentrasi. Ketika kita tidak konsentrasi saat melakukan sebuah pekerjaan, pekerjaan yang kita lakukan akan kacau dan tidak dapat terselesaikan dengan baik. Contoh sederhana jika sebuah pekerjaan tidak dilakukan dengan konsentrasi adalah guru. Jika seorang guru mengerjakan tugas, misalnya mengimput data dan nilai peserta didik, maka pekerjaan guru tidak akan cepat selesai, bahkan dapat menimbulkan kekeliruan yang dapat merugikan peserta didik lainnya. Contoh lain adalah peserta didik itu sendiri. Saat ini, peserta didik dituntut untuk memiliki nilai yang tinggi yang didorong dengan jam belajar yang terlalu lama. Secara tidak langsung hal ini akan menyebabkan peserta didik tersebut kelelahan dan tidak berkonsentrasi yang mengakibatkan peserta didik tidak bisa menerima pelajaran dengan baik dan maksimal.
Dengan adanya penurunan konsentrasi peserta didik, maka dibutuhkan sebuah inovasi yang dapat meminimalisir penurunan konsetrasi belajar peserta didik dan inovasi yang dapat meningkatkan prestasi peserta didik. Inovasi tersebut adalah memanfaatkan musik yang sangat berpengaruh terhadap peningkatan fungsi otak dan peningkatan konsentrasi manusia. musik sangat berpengaruh terhadap fungsi otak, terutama musik klasik. Musik klasik merupakan musik yang paling kuno dan tertua. Musik klasik merupakan musik yang berkembang di kalangan bangsawan pada zaman dulu.
Untuk mempelajari bagaimana pengaruh musik klasik terhadap peningkatan konsentrasi belajar bagi peserta didik, dibuatlah sebuah makalah yang berjudul “Pengaruh Musik Klasik Terhadap Peningkatan Konsentrasi Belajar”.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 apakah musik klasik berpengaruh terhadap peningkatan konsentrasi belajar?
1.2.2 bagaimana peranan musik klasik dalam proses belajar mengajar?
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui apakah musik klasik berpengaruh terhadap peningkatan konsentrasi belajar?
1.3.2 mengetahui peranan musik klasik dalam proses belajar mengajar.
1.4 Manfaat
Makalah ini diharapkan dapat memberikan informasi terkait pengaruh musik klasik terhadap peningkatan konsentrasi belajar peserta didik dan peranan musik klasik dalam proses belajar mengajar. Selain itu, makalah ini juga diharapkan untuk dapat memberikan informasi bagaimana susunan dan cara membuat makalah.
BAB II
PEMBAHAAN
2.1 Musik dan Otak Manusia
Musik adalah alunan suara yang harrmonis yang berasal dari nada nada yang disusun sedemikian rupa. Musik merupakan melodi ketenangan bagi sebagian orang yang mendengarkannya. Dengan adanya musik, orang akan lebih bersantai dalam hidupnya sehingga merasa tidak hidup di bawah sebuah tekanan. Musik merupakan sebuah karya seni yang dibungkus dengan pengolahan suara, harmoni, ritme, vokal, dan tempo. Musik memiliki beberapa unsur di dalamnya. Unsur – unsur tersebut antara lain adalah melodi, irama, birama, harmoni, tangga nada, tempo, dinamika, timbre, dan ekspresi. Unsur yang paling menonjol dalam musik adalah irama. Irama adalam pergantian panjang dan pendek, tinggi dan rendah, dan keras lembut bunyi atau nada dalam suatu rangkaian musik. Irama adalah penentu ketukan dalam musik dan mempengaruhi tempo dalam sebuah musik. Musik memiliki beberapa jenis. jenis jenis musik adalah antara lain musik jazz, musik pop, musik RnB, musik tradisional, musik dangdut, musik rock, musik blues, dan musik klasik. Di antara beberapa jenis musik tersebut, musik klasik merupakan musik yang paling tua dan kuno. Musik ini merupakan tulang punggung perkembangan musik modern di dunia. Musik ini dulunya berkembang di kalangan bangsawan di eropa. Sebelum berkembang di indonesia, musik ini lahir dan berkembang pada Zaman Barok dan Rokoko yaitu pada abad ke – 17, berlanjut ke Zaman Klasik yaitu pada abad ke – 18, dan kemudian ke Zaman Romantik, yaitu pada pertengahan abad ke – 18. Musik ini identik dengan umat kristiani karena dulunya musik klasik digunakan untuk peribadatan.
Musik klasik memiliki beberapa fungsi, yaitu meningkatkan IQ manusia, mengurangi rasa stress, meningkatkan daya ingat, memaksimalkan kerja otak kanan, mengatasi insomnia, dan beberapa fungsi yang lainnya. Beberapa fungsi musik yang telah disebutkan, semuanya mengarah pada perkembangan otak. Musik klasik juga dapat meningkatkan konsentrasi dan fokus. Sebuah peneliti yang berasal dari University of Maryland School of Madicine membuktikan bahwa ketika kita mendengarkan sebuah musik selama 30 menit, maka otak kita akan melepas hormon endorphin, yaitu hormon yang menghilangkan rasa sakit dan stress. Karena musik klasik adalah musik yang tenang, maka ketika kita mendengarkan musik klasik, kita akan merasa lebih tenang. Sebuah studi juga membuktikan musik klasik membantu jantung kita untuk bekerja lebih tenang, dan memulihkan stres pada tubuh kita sehingga kita tetap bisa fokus dan berkonsentrasi dalam melakukan aktivitas yang kita lakukan. untuk itu, metode ini bisa diterapkan pada peserta didik untuk meningkatkan kefokusannya dalam belajar. Selain itu, musik juga bermanfaat untuk menambah kemampuan otak agar bekerja lebih optimal. Sebuah studi pada tahun 2001 menyatakan bahwa seseorang yang mendengarkan Mozart selama 10 menit, akan mengalami peningkatan nilai IQ mereka. Hal tersebut disebabkan bahwa ada peningkatan pemahaman kognitif dalam otak mereka karena adanya pengaruh dari musik klasik tersebut. Selain meningkatnya pemahaman, musik klasik dapat juga mempertajam memori otak. Sebuah studi dari Learning and Individual Differences melakukan penelitian terhadap sebuah dua kelompok belajar peserta didik dalam suatu kelas. Hasil studi menunjukkan bahwa kelompok belajar yang mendengar musik klasik mendapatkan nilai lebih tinggi daripada kelompok belajar yang tidak mendengarkan musik klasik. Jadi, diperoleh dari hasil tersebut, membuktikan bahwa belajar dengan mendengarkan musik klasik membantu menajamkan ingatan.
2.2 Penerapan Musik Klasik Dalam Pembelajaran
Musik klasik memiliki beberapa fungsi yang berkaitan dengan peningkatan fungsi otak. Hal ini dapat diterapkan pada peserta didik sehingga dapat menunjang kemampuan mereka dalam berpikir. Penerapan musik klasik dapat dilakukan sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai. Hal ini dapat meningkatkan kinerja otak peserta didik dan menyiapkan mereka sehingga siap dalam mendapatkan ilmu pengetahuan yang di sampaikan oleh guru. Pembelajaran yang melibatkan musik klasik akan menciptakan suasana harmonis dalam kelas. Pembelajaran yang diiringi musik juga menjadikan pikiran menjadi lebih rileks. Dalam pembelajaran dengan metode ini, otak sangat mengalami perubahan.
Organ tubuh yang berperan sangat penting dalam proses pembelajaran yaitu otak. Bagian otak kiri memegang peranan penting dalam kegiatan belajar. Karena otak kiri yang memegang peran penting dalam pembelajaran, belahan otak kanan tidak berperan penting. Tetapi otak bagian kanan sebagai penetral sehingga otak juga tidak selalu berisi tentang logika dan analisi. Karena adanya belahan otak kanan, otak akan menerima sebuah imajinasi dan emosi. Kedua belahan otak harus dikembangkan secara optimal dan seimbang. Sehingga belajar berpikir sesuai nalar dan rasional perlu didukung oleh aktivitas otak kanan, misalnya dengan memasukkan unsur-unsur yang bisa mempengaruhi emosi, yaitu unsur estetik melalui proses belajar yang menyenangkan. Pembelajaran di kelas yang menuntut peserta didik berpikir secara rasional, analisis dan ilmiah, sehingga otak bagian kiri lebih mendominasi dalam berpikir, menyebabkan kegiatan belajar mengajar akan terasa lebih membosankan dan peserta didik akan merasa jenuh atau bosan. Hal ini disebabkan karena sebagian otak saja yang bekerja. Dalam kegiatan pembelajaran, keharmonisan kerja otak sangat diperlukan (otak kanan dan otak kiri). Dengan melibatkan musik sebagai pengiring dalam pembelajaran, maka kemampuan bepikir kedua bagian otak menjadi harmonis. Menggunakan musik sebagai pengiring dalam kegiatan pembelajaran, dapat menjadikan proses belajar menjadi tenang dan ekspresif sehingga pembelajaran menjadi menyenangkan, rileks, tetapi peserta didik tetap mampu untuk berpikir, serta menciptakan kerja otak menjadi harmonis. Mendengarkan musik pada saat proses pembelajaran sangat cocok sehingga dapat mengurangi kebosanan dini dalam diri peserta didik.
Musik klasik membantu menciptakan pembelajaran untuk meningkatkan dan mempertahankan penyimpanan informasi di dalam otak. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Yusrini pada tahun 2007, menemukan bahwa rata – rata nilai kebosanan pada terjadi pada suatu kelas tanpa alunan musik klasik, berbeda dengan rata - rata nilai kebosanan yang terjadi pada kelas yang di beri alunan atau iringan musik klasik. Hal ini terjadi karena pada kelas yang di berikan perlakuan yaitu alunan musik klasik pada proses belajar mengajar berlangsung, terjadi keseimbangan kerja antara bagian otak kanan dengan bagian otak kiri pada peserta didik. Penemuan ini didukung oleh penelitian seorang bernama Sugiarti pada tahun 2004. Pernyataan ini menyatakan bahwa pemberian alunan atau iringan musik klasik merupakan salah satu metode penerapan teori perangsangan otak kiri dan otak kanan yang paling menyenangkan. pernyataan kedua peneliti itu juga di dukung oleh Wulanyani yang melakukan penelitian tentang musik klasik terhadap emosi seseorang pada tahun 2004. Peneliti ini menyatakan bahwa musik klasik dapat memberikan kenikmatan emosional, dengan demikian penerapan tersebut sangat membantu, sehingga dengan mendengarkan musik klasik membuat perasaan akan menjadi jauh lebih tenang dan perhatian pada rasa sakit dan rasa bosan atau jenuh dapat teralihkan. sehingga dapat meminimalisir stress yang terjadi karena terlalu diforsirnya otak peserta didik ketika bagian otak kiri saja yang dominan ketika proses berpikir. bukankah kasihannya ketika kita melihat peserta didik terlalu menforsir otaknya untuk belajar? untuk meminimalisir peristiwa tersebut, penerapan musik terutama musik klasik ini sangat perlu di terapkan dalam pendidikan. dengan cara ini, kita bisa menambah semangat belajar para peserta didik yang kemudian berdampak pada peningkatan prestasi belajar mereka. bisa kita bayangkan ketika kita hanya memberikan pelajaran seadanya, dan di selingi dengan alunan musik klasik, pastinya pembelajaran akan berjalan lebih maksimal. daripada kita memberikan banyak sekali mata pelajaran kepada peserta didik tetapi konsentrasi peserta didik tersebut tidak maksimal, sama saja kita sebagai guru dan peserta didik hanya buang –buang waktu dan juga tenaga untuk memahami mata pelajaran tersebut. otak juga butuh refresing. untuk itu musik klasik juga sangat penting di terapkan sehingga kita memberi kesempatan otak kita untuk refresing.
dengan demikian, musik klasik sangat berguna dan paling efektiv untuk menunjang keefektivan kegiatan belajar dan mengajar. hanya karena mendengarkan musik klasik sebagai selingan kegiatan belajar dan mengajar, otak akan langsung mengalami perubahan. perubahan itu adalah peningkatan fungsi otak, konsentrasi meningkat, peserta didik lebih tenang, dan juga menghilangkan stress. tidak perlu lagi menambah jumah jam pelajaran di sekolah yang membuat peserta didik semakin stress dan semakin mengalami kebosanan atau kejenuhan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa musik terutama musik klasik berpengaruh terhadap perkembangan otak manusia. pengaruh musik klasik terhadap otak yaitu meningkatkan fungsi otak, meningkatkan konsentrasi, meningkatkan kreativitas, dan peserta didik mendapatkan ketenangan setelah mendapatkan pelajaran yang sangat membosankan. musik juga bisa di aplikasikan dalam sistem pembelajara modern yang dapat menunjang prestasi peserta didik. karena melalui selingan alunan musik klasik, otak akan lebih meningkatkan fungsinya serta meminimalisir rasa stress akibat pelajaran yang telalu berat. dengan adanya metode ini, otak akan merasa lebih rileks tetapi tetap berfungi sebagaimana mestinya.
3.2 Saran
Dalam membuat seuah makalah, hendaklah seorang penulis menambah literasi dari berbagai sumber yang ada dalam internet sehingga memiliki wawasan yang luas.
DAFTAR PUSTAKA
Arifah,Mina. 2015. Sejarah Musik Klasik. Wordpress.Com
Situngkir, Meilida. 2019. Mendengarkan Musik Klasik. Hipwee.Com
Rinesya, Rachel. 2019. 7 Efek Mendengarkan Musik Klasik untuk Manusia. Idntimes.com