Makalah Pendidikan Karakter Sejak Dini
Sabtu, 28 Desember 2019
Edit
MAKALAH DASAR DASAR PENDIDIKAN
MEMBENTUK PENDIDIKAN KARAKTER SEJAK DINI
OLEH FAHDIANTHI AMALIA ZACHWA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa sebab atas segala rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya. makalah mengenai “Membentuk Pendidikan karakter sejak dini” ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Meskipun saya menyadari masih banyak terdapat kesalahan didalamnya. Tidak lupa pula saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Binar Kurnia Prahani, M.Pd. yang telah membimbing dan memberikan tugas ini.
saya sangat berharap dengan adanya makalah ini dapat memberikan manfaat dan edukasi mengenai Pendidikan karakter anak sejak dini. Selain itu makalah ini juga nantinya diharapkan dapat memberikan solusi atas bagaimana cara yang baik untuk membentuk Pendidikan karakter anak sejak dini. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk kemudian makalah saya ini dapat saya perbaiki dan menjadi lebih baik lagi.
Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Saya juga yakin bahwa makalah kami jauh dari kata sempurna dan masih membutuhkan kritik serta saran dari pembaca, untuk menjadikan makalah ini lebih baik ke depannya.
Surabaya, 10 desember 2019
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………… 2
DAFTAR ISI ………………………………………………………………… 3
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………… 4
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………….... 4
1.2 Rumusan Masalah ……..………………………………………………………… 4
1.3 Tujuan ………………………………………………………………… 5
BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………………… 6
2.1 Pengertian Pendidikan Karakter ………………………………………………………… 6
2.2 Cara Membentuk Pendidikan Karakter Sejak Dini ………………………………… 6
2.3 Peran Pendidkan Karakter Untuk Membangun Keberadaban Bangsa ………………….10
BAB III PENUTUP ………………………………………………………………… 11
3.1 Kesimpulan ………………………………………………………………… 11
3.2 Saran ………………………………………………………………… 12
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………….13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan adalah hal utama yang manusia butuhkan. Indonesia juga membutuhkan manusia berpendidikan dengan mutu yang baik. Pendidikan adalah peran penting untuk memenuhi sumberdaya manusia. Hal ini sesuai dengan undang-undang No 20 Tahun 2003 tentang system Pendidikan nasional pada pasal 3, yang menyebutkan bahwa Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan memiliki tujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar terus berguna bagi bangsa dan orang disekitarnya. Berdasarkan tujuan dan fungsi Pendidikan nasional. Bahwasannya Pendidikan disetiap jenjang utu penting dan hasur dilaksanakan secara sistematis agar mencapai tujuan dengan baik dan maksimal.
Hal tersebut juga berkaitan dengan pembentukan karakter anak atau peserta didik sehingga mampu bersaing, bersikap baik, bermoral, sopan, dan beretika. Pendidikan karakter sangatlah penting karena kesuksesan seseorang tidak bergantung pada ilmu pengetahuan dan teknis, tetapi kesuksesan sesorang bergantung pada karakter diri mereka masing-masing. Kesuksesan seseorang juga bisa dibuktikan bukan hanya dengan hard skill melainkan dengan soft skill yang mereka punya. Dan terkadang banyak orang yang menyepelehkan soft skill mereka. Maka dari itu membentuk karakter Pendidikan sejak dini itu sangatlah penting.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa pengertian dari Pendidikan karakter itu ?
1.2.1 Bagaimana cara membentuk Pendidikan karakter sejak dini ?
1.2.3 Bagaimana peran Pendidikan karakter untuk membangun keberadaban bangsa ?
1.3 Tujuan Masalah
1.3.1 Untuk mengetahui apa itu Pendidikan karakter.
1.3.2 Untuk mengetahui cara membentuk Pendidikan karakter sejak dini.
1.3.3 Untuk mengetahui peran pendidkan karakter untuk membangun keberadaban bangsa.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter adalah suatu system penanaman nilai-niai karakter kepada manusia yang hidup di dunia. Karakter sendiri adalah nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, dan oramg lain yang terwujud dalam perbuatan, perilaku, perkataan,dan perasaan berdasarka norma agama, hukum, tata krama, adat istiadat dan budaya. Pendidikan karakter harus diterapkan dimanapiun dan kapanpun bukan hanya disekolah saja. Dalam Pendidikan karakter disekolah semua aspek harus dilibatkan, mulai dari proses pembelajaran, kurikulu, pelaksanaan kegiatan kurikuler, dll. Pendidikan karakter bukanlah hal yang baru, melainkan sudah ada sejak berdirinya bangsa Indonesia. Yaitu diterapkan melalui sikap patriotism, kemandirian, persatuan, demokrasi, dan kepedulian terhadap sesama. Kata “karakter” berasal dari Bahasa Yunani yang berarti to mark (menandai) dan memfokuskan pada bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku. Pendidikan karakter dapat dimaknai sebagai “the deliberate use off all dimensions off school life to foster optimal character development”. Dapat dijelaskan pula bahwa Pendidikan karakter adalah segala sesuatu yang dilakukan oleh guru, yang dapat dicontoh oleh peserta didik.
2.2 Cara Membentuk Pendidikan Karakter Sejak Dini
Pendidikan karakter adalah hal yang sangat penting. Apalagi membetuk Pendidikan karakter anak sejak dini. Karena pada saat anak masih berusia 0-6 th ialah usia dimana anak mengalami perkembangan dan pertumbiuhan. Baik perkembangan fisik maupun perkembangan psikis, intelektual, dan psikomotorik. Dan usia 0-6 th disebut sebagai GOLD AGE (usia emosi). Dimana anak mengalami perkembangan dalam bebagai aspek secara signifikan. Pada usia tersebut anak dapat meyerap dan meniru berbagai hal yang ada disekitar lingkungan mereka. Maka dari itu orang tua dan guru harus memberikan Pendidikan karakter melalui perbuatan, perkataan, dan tingkah laku. Agar anak dapat mencotoh hal baik yang dilakukan oleh orangtua dan guru mereka. Membentuk siswa yang berkarakter bukan suatu upaya mudah dan cepat. Hal tersebut memerlukan upaya terus menerus dan refleksi mendalam untuk membuat rentetan Moral Choice (keputusan moral) yang harus ditindaklanjuti dengan aksi nyata, sehingga menjadi hal yang praktis dan reflektif.
Diperlukan sejumlah waktu untuk membuat semua itu menjadi custom (kebiasaan) dan membentuk watak atau tabiat seseorang. Menurut Helen Keller (manusia buta-tuli pertama yang lulus cum laude dari Radcliffe College di tahun 1904) “Character cannot be develop in ease and quite. Only through experience of trial and suffering can the soul be strengthened, vision cleared, ambition inspired, and success achieved.”
Adapun spesifiksi cara membentuk Pendidikan karakter anak sejak dini, antara lain :
2.2.1 Mengajarkan anak menjadi pribadi yang mandiri
Mandiri berarti tidak bergantung kepada orang lain, tetapi bukan berarti tidak membutuhkan orang lain dalam segala hal. Agar sikap mandiri dapat tumbuh dalam diri anak bisa juga dibiasakan dengan melatih anak mengerjakan tugas sekolah ataupun tugas rumah. Dengan demikian anak akan merasa mempunyai tangung jawab. Dan hal lain yang bisa menjadikan anak sebagai pribadi yang mandiri adalah, tidak memanjakan anak.
2.2.2 Menanamkan nilai-nilai religi
Menanamkan nilai religi juga termasuk kedalah Pendidikan karakter. Karena tidak hanya dengan Pendidikan sosial dan ilmu pengetahuan, anak harus mendapatkan Pendidikan religi agar anak mempunyai pedoman hidup yang kuat. Sejak usia dini sebaiknya anak sudah diajarkan beribadah agar kelak ketika ia tumbuh dewasa nilai-nilai religious sudah tertanamkan kuat di diri mereka. Nilai-nilai religi juga berfungsi sebagai filter dan perisai bagi anak dari pengaruh lingkung maupun sosial media. Selain itu jika anak sudah belajar ilmu agama, maka anak akan tumbuh menjadi manusia yang berakhlak mulia.
2.2.3 Membangun komunikasi yang baik
Pada dasarnya komunikasi anak dengan orangtua atau peserta didik dengan guru itu perlu. Karena tak sedikit seorang anak dengan orangtuanya memiliki komunikasi yang kurang baik. Hal ini mengakibatkan seolah ada sekat antara orangtua dan anak. Gejala komunikasi yang kurang baik dapat dilihat dari sikap mereka. Anak atau peserta didik akan merasa canggung jika berbicara dengan orangtua ataupun guru. Cara membangun komunikasi yang baik adalah menyempatkan diri untuk mendengarkan keluh kesah anak atau peserta didik. Jika perlu bertanyalah kepada anak apa saja yang terjadi dengannya hari ini, agar anak terbiasa berkomunikasi dengan baik.
2.2.4 Biarkan anak bermain dengan teman seusianya
Bermain merupakan hal yang penting bagi anak, karena banyak hal positif yang dapat diambil oleh anak saat mereka bermain bersama teman seusianya. Dengan bermain anak akan lebih tau cara untuk berionteraksi dan bergaul bersama orang lain. Anak akan cenderung aktif dan kreatif. Bermain juga bisa menumbukan kecerdasan sosial serta kecerdasan emosional. Yang harus diperhatiakn oleh orangtua adalah denfgan siapa anak bergaul dan dilingkungan mana anak tersebut bergaul. Karena itu semua akan memengaruhi karakter seorang anak.
2.2.5 Menanamkan sikap peduli pada anak
Hal ini juga merupakan Pendidikan karakter untuk anak. Dalam hal ini ajari anak untuk saling membantu dan tolong menolong. Dan pastikan anak tidak pilih kasih kepada siapa orang yang akan ditolongnya. Menanmkan sikap ini sangatlah penting karena agar anak tidak acuh taka cuh terhadap kehidupan lingkungannya.
2.2.6 Tanamkan sikap optimis
Agar anak tumbuh menjadi pribadi yang positif, maka sebaiknya anak diajarkan untuk memiliki sikap optimis. Cara untuk menanamkan sikap optimis pada diri anak adalah dengan cara terus memotivasi anak dan tidak memarahinya disaat anak sedang down. Jangan biarkan anak terlarut dalam kegagalan dan kesedihan, karena itu bisa menumbuhkan jiwa pesimis pada diri anak.
2.2.7 Menumbuhkan rasa ingin tahu anak
Memancing rasa ingin tahu pada anak akan membuat anak berpikir kritis, dimana nantinya anak akan menjadin cerdas dan jenius. Anak memliki rasa ingin tahu dapat dilihat dari seberapa sering mereka bertanya sesuatu hal baru pada orang yang lebih tua terutama ibu. “apa itu ayah aua apa itu ibu?” hal tersebut adalah indiksi anak anda memiliki rasa ingin tahu yang besar. Damn pada akhirnya anak akan terbiasa untuk berfikir dan mengolah fikirannya. Orang tua dan guru pun harus memancing rasa ingin tahu anak, contoh ya dengan bertanya “hayo tebak ini apa?” dengan begitu anak akan berusaha menganalisa benda tersebut. Anak akan berkonsentrasi agar jawabannya bisa benar dsn tepat. Kecerdasan dan kepitaran anak bergantung pada bagaimana orangtua mendidik. Jika orangtua mendidik dengan konsisten maka anak akan tumbuh menjadi anak yang cerdas dan pintar.
2.3 Peran pendidkan karakter untuk membangun keberadaban bangsa.
Dunia Pendidikan adalah sebagai motor penggerak untuk memfasilitasi perkembangan karakter. Pembelajaran atau Pendidikan merupakan salah satu wadah untuk membangun Pendidikan karakter pada anak. Dimana pembelajaran lah yang memberikan peluang peserta didik untuk multi kecerdasan yang mampu mengembangkan sikap-sikap kejujuran, intergritas, komitmen, kedisiplinan, visioner, dan kemandirian. Karena itu Pendidikan karakter juga harus didasari oleh Pancasila, dan landasan konstitusional UUD 1945. Sejarah Indonesia memperlihatkan bahwa pada tahun 1928 terdapat “sumpah pemuda” menegaskan tekad untuk membangun nasional Indonesia. Awal mula dibelajarkannya nilai-nilai karakter adalah pada Pendidikan informal. Dan setelah itu lanjut pada Pendidikan formal, diaman anak wajib bersekolah 12 (dua belas) tahun. Pendidikan karakter juga ada dalam Pendidikan non formal, yaitu pada rumah dan lingkungan tempat tinggal. Oleh karena itu kebijakan dan implementasi Pendidikan yang berbasis karakter menjadi sangat penting dan strategis dalam rangka membangun bangsa ini. Maju atau tidaknya perkembangan keberadaban bangsa tergantung oleh karakter yang dimiliki oleh bangsa itu sendiri. Semakin banyak seseorang yang menjadikan Pendidikan karakter sebagai acuan hidup mereka, maka akan semakin baik pula pekembangan bangsa kita. “Pendidikan karakter untuk membangun keberadaban bangsa” adalah kearifan dari keanekaragaman nilai dan budaya kehidupan bermasyarakat. Kearifan itu akan muncul dengan sendirinya jika sosoerang membuka dirinya untuk menjalani kehidupan bersama dengan melihat realita yang terjadi. Dengan demikian Pendidikan karakter beerperan penting untuk membangun keberadaban bangsa.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan membentuk Pendidikan karakter sejak dini dapat disimpulkan bahwa :
3.1.1 Pentingnya penerapan Pendidikan karakter pada anak sejak dini. Pendidikan karakter anak perlu dibentuk, karena pertumbuhan anak, periklaku, sifat, dan perbuatannya akan mencerminkan Pendidikan karakter yang telah ditanamkan oleh ibu ataupun guru. Anak akan menjadi anak cerdas dan berintelual apabila Pendidikan karakternya sudah ditanamkan sejak usia dini. Kemampuan anak dalam berfikirpun dapat dilihat dari berhasil tidaknya Pendidikan karakter yang ditanamkan.
3.1.2 Cara membentuk Pendidikan karakter anak sejak usia dini memang tidaklah mudah. Tetapi membentuk Pendidikan karakter anak juga tidak hanyan di sekolah saja, tetapiu dirumah juga bsa. Contohnya adalah ketika orangtua membiasakan anak untuk beribadah, maka Pendidikan karakterr religious telah terbentuk pada diri anak. Dan juag membiasakan anak untuk berkomunikasin dengna baik akan membantu anak untuk tidak menjadi anak yang introvert. Komunikais yang baik itu penting dan sangat perlu agar orang tua dan giri dapat memahami karakteristik dari diri seprang anak.
3.1.3 Pendidikan karakter untuk membangun keberadaban bangsa. Memang Pendidikan adalah motor utama untuk kemajuan bangsa, diamana didalam Pendidikan juga ditanamakan Pendidikan karakter. Maka Pendidikan karakter sangat berpengaruh terhadap kemajuan keberadaban bangsa. Jiak bangsa kita memiliki karakter yang baik maka kemajuan tekonologi dan keberadaban bangsa juga bisa kita lewati dengan baik.
3.2.1 Saran
Saran saya sebagi penulis makalah ini adalah, jika ingin membuat makalah yang lebnih baik lagi maka dibutuhkan waktu yang sedikit lama untuk menyelesaikannya. Karena membuat makalah juga membutuhkan sumber referensi yang banyk dan beragam. Oleh sebab itu kita harus lebih banyak membaca buku-buku dan jurna-jurnal Pendidikan. Agar malakalah yang kita buat leboih akurat dan isinya bisa membantu orang lain. Dan semoga makalah yang saya buat ini dapat membantu orang lain nantinya.
DAFTAR PUSTAKA
https://makalahnih.blogspot.com/2014/09/makalah-masalah-pendidikan.html
https://www.rijal09.com/2017/03/15-cara-membentuk-karakter-sejak-pendidikan-anak-usia-dini-paud.html?m=1
https://journal.uny.ac.id/index.php/jpka/
Roesminngsih, MV dan Susarno Lamijan. 2019. Teori Dan Prakter Pendidikan. Surabaya : Lembaga pengkajian dan pengembangan ilmu Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan.