Laporan Praktikum Kelistrikan
Sabtu, 28 Desember 2019
Edit
MODUL 8KELISTRIKAN NAMA :
ARI ROHMAWATI
Percobaan 1.1: Muatan Listrik
a. Tujuan
1)
Menunjukan adanya muatan listrik pada
sebuah benda, akibat yang tibul dari sifat muatan.
2)
Memperlihtkan adanya gaya elektrostika
dua benda bermuatan.
b. Alat
dan Bahan
1)
Bola pingpong 2 buah.
2)
Benang jahit secukupnya.
3)
Lembaran wool dan nilon.
4)
Tas plastic.
5)
Isolasi.
6)
Sisir plastic.
7)
Potongan kertas yang kecil-kecil.
c. Cara
Kerja
1)
Menggantungkan sebuah bola pinpong pada
bagian pinggir meja dengan menggunakan benang dan isolasi. Menggosokan tas
plastic pada baju beberapa kali, kemudian mendekatkannya pada bola pingpong dan
mengamati apa yang terjadi?
2)
Menggosokan sisir pada rambut beberapa
kali, kemudian mendekatkannya pada potongan-potongan kertas yang terletak
diatas meja dan mengamati apa yang terjadi?
3)
Membiarkan percobaan 2 dalam waktu yang
cukup lama dan mmengamati apa yang terjadi?
4)
Mengikatkan kedua buah bola pingpong
pada benang kemudian menggantungkannya kebagian pinggir meja (ditempelkan
menggunakan isolasi). Setelah itu mendekatkan pada kedua buah bola tetapi
jangan sampai bersentuhan. Serta mengamati apa yang terjadi?
5)
Menggosokan bola kiri dan kanan dengan
kain wool, setelah itu mendekatkan keduanya dan mengamati yang terjadi?
6)
Melengkapi tabel dengan hasil pengamatan
pada lembar kerja.
d. Dasar
Teori
Muatan listrik, Q, adalah muatan dasar yang dimiliki suatu
benda. Satuan Q adalah coulomb, yang merupakan 6.24
x 1018 muatan dasar. Q adalah sifat dasar yang
dimiliki oleh materi baik itu
berupa proton (muatan positif)
maupun elektron (muatan
negatif). Muatan listrik total suatu atom atau materi ini bisa positif, jika
atomnya kekurangan elektron. Sementara atom yang kelebihan elektron akan
bermuatan negatif. Besarnya muatan tergantung dari kelebihan atau kekurangan
elektron ini, oleh karena itu muatan materi/atom merupakan kelipatan dari
satuan Q dasar. Dalam atom yang netral, jumlah proton akan sama dengan jumlah
elektron yang mengelilinginya (membentuk muatan total yang netral atau tak
bermuatan.
e. Data
Hasil Pengamatan
Bola pingpong kiri
digosok dengan
|
Bola pingpong kanan
digosok dengan
|
||
wool
|
plastik
|
nilon
|
|
Wool
|
tarik menarik
|
tarik menarik
|
tarik menarik
|
Plastic
|
tarik menarik
|
tolak menolak
|
tarik menarik
|
Nilon
|
tarik menarik
|
tarik menarik
|
tolak menolak
|
f. Analisis
Data
1)
Terjadi gaya tarik menarik antara tas
plastik dengan bola pingpong.
2)
Ada muatan listrik.
3)
Potongan kertas sudah tidak tertarik
oleh sisir, karena gaya listrik pada sisir sudah habis.
4)
Tidak terjadi reaksi sama sekali
diantara kedua bola pingpong.
5)
Saling menolak karena karena kedua bola
pingpong bermuatan listrik sejenis akibat gosokan dengan kain wool.
g. Kesimpulan
Muatan
listrik adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda.
h. Pertanyaan
1)
Mengapa pada langkah (6) antara 2 bola
tidak saling berinteraksi?
2)
Apakah bola pingpong pada langkah (6)
memiliki muatan yang sejenis atau berlawanan?
3)
Jika terdapat 4 buah benda masing-masing
A,B,C dan D. bila diketahui benda A menarik B, B menarik C, sedangkan C menarik
. Bila A bermuatan negative maka tentukanlah jenis muatan benda B, C, dan D !
4)
Apa yang dapat anda simpulkan dari
interaksi muatan yang sejenis maupun muatan yang berlawnan?
i. Jawaban
Pertanyaan
1)
Kedua bola pingpong tidak ada reaksi
karena tidak mengandung muatan listrik.
2)
Kedua bola pingpong bermuatan sejenis,
sehingga saling menolak.
3)
Terdapat 4 benda yaitu: A, B, C, dan
D.Jika A menarik B, B menarik C, C menarik D. Diketahui A bermuatan negative
maka:
- B bermuatan positif
- C bermuatan negatif
- D
bermuatan positif
4)
Interaksi muatan sejenis adalah tolak
menolak dan muatan berlawanan adalah tarik menarik.
Percobaan 1.2: Arus dan Tegangan Listrik
a. Tujuan
1)
Menjelaskan aliran arus dalam suatu
rangkaian listrik.
2)
Menjelaskan pengaruh tegangan terhadap
suatu rangkaian.
b. Alat
dan Bahan
1)
Baterai 1,5 volt 3 buah.
2)
Kabel penjepit secukupnya (merah dan
hitam)
3)
Bola lampu 2,5 volt – 3,6 volt/ 0,007 A 3buah.
4)
AVO meter 1 buah.
5)
Dudukan baterai 3 buah.
c. Cara
Kerja
1)
Percobaan arus listrik:
a)
Menyusun 3 buah baterai secara seri!
Kemudian membuat gambar rangkaiannya.
b)
Menghubungkan kabel merah pada kutub (+)
dan kabel hitam pada kutub (-).
c)
Salah satu ujungnya kabel merah dan
hitam yang telah terpasang bola lampu (memilih saah satu dari bola lampu 2,5
volt – 5,6 volt). Jika lampu menyala menandakan adanya aliran arus listrik dari
kutub (+) menuju kutub (-). Tetapi jika belum menyala langgsung memeriksa sebabanya.
d)
Mencatat besarnya arus listrik yang
mengalir dalam rangkaian dengan menggunakan amperemeter yang dipasang secara
seri, tetapi jika tersedia AVO meter, nyala lampu sudah cukup membuktikan
adanya arus yang mengalir.
e)
Lalu menyusun rangkaiannya seperti
gambar berikut.
2)
Percobaan 2 tegangan listrik
a)
Membuat rangkaian seperti gambar dibawah
ini.
b)
Kemudian membuat ragkaian seperti gambar
berikut.
c)
Melanjutkan dengan membuat rangakian
seperti gambar berikut.
d)
Melakukan hal yang sama pada langkah a,
b, dan c dengan melakukan 3 buah baterai yang dirangkai secara seri.
e)
Mengapa pada percobaan b, c dan d nyala
lampu berbeda
d. Dasar
Teori
1)
Arus listrik
Arus listrik adalah
banyaknya muatan listrik yang disebabkan
dari pergerakan elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan
waktu. Arus listrik dapat diukur dalam satuan Coulomb/detik atau Ampere. Contoh arus listrik
dalam kehidupan sehari-hari berkisar dari yang sangat lemah dalam satuan
mikroAmpere ( ) seperti di dalam jaringan tubuh hingga arus yang sangat
kuat 1-200 kiloAmpere (kA) seperti yang terjadi pada petir. Dalam kebanyakan
sirkuit arus searah dapat
diasumsikan resistansi terhadap arus listrik adalah
konstan sehingga besar arus yang mengalir dalam sirkuit bergantung pada voltase dan resistansi
sesuai dengan hukum Ohm.
Arus listrik merupakan
satu dari tujuh satuan pokok dalam satuan internasional. Satuan internasional
untuk arus listrik adalah Ampere (A). Secara formal
satuan Ampere didefinisikan sebagai arus konstan yang, bila dipertahankan, akan
menghasilkan gaya sebesar
2 x 10-7 Newton/meter di antara dua
penghantar lurus sejajar, dengan luas penampang yang dapat
diabaikan, berjarak 1 meter satu sama lain dalam ruang hampa udara.
b. Tegangan
listrik(kadang disebut sebagai Voltase)
Tegangan listrik adalah
perbedaan potensial listrik antara
dua titik dalam rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini
mengukur energi potensial dari sebuah medan listrik yang
mengakibatkan adanya aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik.
Tergantung pada perbedaan potensial listriknya, suatu tegangan listrik dapat
dikatakan sebagai ekstra rendah, rendah, tinggi atau ekstra tinggi. Secara
definisi tegangan listrik menyebabkan obyek bermuatan listrik negatif tertarik
dari tempat bertegangan rendah menuju tempat bertegangan lebih tinggi. Sehingga
arah arus listrik konvensional didalam suatu konduktor
mengalir dari tegangan tinggi menuju tegangan rendah.
e. Data
Hasil Pengamatan
Hasil
Pengamatan Jenis Bahan
No
|
Bahan
|
Lampu
|
Konduktor
|
||
menyala
|
tidak
|
ya
|
Tidak
|
||
1
|
Kawat besi
|
√
|
√
|
||
2
|
Kawat tembaga
|
√
|
√
|
||
3
|
Sendok kawat
|
√
|
√
|
||
4
|
Kayu
|
√
|
√
|
||
5
|
Karet penghapus
|
√
|
√
|
||
6
|
Grafit (mata pensil)
|
√
|
√
|
||
7
|
Kertas
|
√
|
√
|
||
8
|
Tas plastic
|
√
|
√
|
||
9
|
Air keran
|
√
|
√
|
||
10
|
Air garam
|
√
|
√
|
f. Analisis
Data
1)
Analisis percobaan arus listrik
a)
Menyusun rangkaian listrik dangan 3
baterai secara seri:
b)
Menghubungkan kabel merah dengan kutub
(+) dan kabel hitam dengan kutub (-).
c)
Salah satu ujung kabel merah dan hitam
dipasang bola lampu. Ternyata lampu menyala. Hal ini menandakan adanya aliran
listrik dari kutub positif menuju kutub negative.
d)
Nyala lampu menunjukkan adanya arus yang
mengalir.
2) Analisis percobaan tegangan listrik
a)
Rangkaian listrik seperti ganbar dibawah
ini:
Saklar (s) ditutup, lampu tidak menyala.
Karena rangkaian tersebut tidak ada tegangan listrik.
b)
Membuat rangkaian listrik
Saklar (s) ditutup ternyata lampu
menyala agak terang karena muatan listrik yang mengalir lebih besar.
c)
Membuat rangkaian listrik
Setelah saklar ditutup ternyata lampu
menyala lebih terang karena muatan listrik yang mengalir lebih besar lagi. Hal
ini disebabkan karena jumlah baterai lebih banyak.
d)
Membuat rangkaian seri dengan 3 buah
baterai:
Setelah saklar ditutup, lampu menyala
sangat terang karena jumlah baterai banyak, sehingga muatan listrik yang
mengalir juga besar.
g. Kesimpulan
1)
Besarnya arus listrik selalu berbanding
lurus dengan besarnya tegangan listrik dan berbanding terbalik dengan besarnya
hambatan.
2)
Tegangan listrik berbanding lurus antara
arus listrik dengan hambatan listrik.