Hujan Turun Saat Matahari Sedang Terik
Senin, 16 Desember 2019
Edit
Bagaimana Bisa Hujan Turun Saat Matahari Sedang Terik?
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Apakah di daerah kalian pernah mengalami turun hujan saat matahari sedang terik? Saat cuaca sedang panas dan tidak ada mendung sama sekali?
Hujan biasanya turun saat langit berwarna gelap karena adanya awan mendung. Tapi tak jarang hujan juga turun pada saat matahari sedang bersinar. Ya, itulah topik yang akan kita bahas kali ini, Hujan Zenithal atau yang biasa kita artikan sebagai hujan panas.
Bagaimana bisa turun hujan saat matahari sedang bersinar? Hujan Zenithal atau hujan panas dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, berikut akan kita bahas beberapa faktor yang mempengaruhi turunnya hujan panas.
Faktor yang pertama adalah akibat dari tertiup angin yang kencang.
Misalkan di daerah rumah kalian saat itu matahari sedang berdinar terang, tapi di sebelah barat daerah kalian terlihat awan mendung. Angin kencang bisa saja meniup awan mendung tersebut kea rah rumah kalian. Hal itu mengakibatkan turunnya hujan di daerah rumah kalian.Faktor yang kedua adalah adanya awan yang tinggi yang kemudian menghilang.
Hujan tersebut akan turun dari awan yang berada sangat tinggi di langit. Semakin awan itu bergerak ke atas, maka udara akan semakin kencang. Maka, saat awan tinggi itu menurunkan hujan, awan itu akan bergerak menghilang tertiup angin kencang sebelum air hujan itu mencapai tanah.Faktor ketiga adalah akibat dari suhu udara yang panas.
Saat matahari sedang bersinar terik, kita akan merasakan panas. Suhu udara yang panas dapat membuat air menjadi lebih cepat menguap, dan air yang menguap volumenya lebih banyak. Dengan dibantu oleh air, uap air ini akan didorong ke atas sehingga terbentuk awan yang berisi uap air yang akan menurunkan hujan.Mitos Saat Turun Hujan Panas
Masyarakat Indonesia kadang mengaitkan suatu fenomena alam dengan mitos, termasuk hujan panas ini. Sebagian masyarakat percaya bahwa hujan yang turun saat matahari sedang bersinar, itu berarti ada orang yang meninggal dengan mata terbuka. Ada juga yang percaya bahwa ada seorang tokoh masyarakat meninggal.Sebenarnya itu hanyalah mitos. Munculnya hujan panas sendiri dapat dijelaskan dengan ilmu pengetahuan ya sahabat online. Berikut akan disebutkan beberapa mitos yang berkembang luas di masyarakat akan adanya hujan panas.
Mitos yang pertama adalah tanda akan ada orang yang meninggal secara mendadak. Mendadak disini banyak diartikan oleh masyarakat adalah meninggal dengan cara yang mengenaskan.
Misalkan meninggal tanpa sebab, padahal orang tersebut tidak memiliki riwayat penyakit yang diderita. Atau bisa jadi meninggal akibat kecelakaan tragis.
Mitos kedua yang banyak masyarakat percaya adalah hujan panas sering dikaitkan dengan adanya kuntilanak yang akan segera melahirkan. Mitos yang satu ini bukan hanya orang dewasa yang mempercayainya, namun sebagian besar anak kecil di Pulau Jawa juga bnyak yang mempercayai. Hal ini membuat anak kecil takut keluar rumah, menurut mereka, apabila mereka keluar rumah, mereka akan diculik kuntilanak atau wewe gombel kemudian dibawa ke dunia mereka.
Mitos yang ketiga adalah adanya harimau yang sedang mengasah taringnya. Mitos ini dijumpai di Pulau Sumatera. Banyak masyarakat Sumatera percaya bahwa saat turunnya hujan panas merupakan pertanda ada harimau jadi-jadian yang sedang mengasah taringnya. Harimau jadi-jadian itu akan menculik anak kecil yang bermain di hutan.
Yang terakhir adalah muncul mitos mengenai hujan panas dari luar negeri. Jika kalian pernah menonton drama Korea berjudul “My Girlfriend Is Gumiho” maka kalian pasti langsung tahu mitos yang berkembang karena dalam drama tersebut mitos ini dibahas.
Berdasarkan legenda Korea, China, juga Jepang ada siluman rubah berekor 9 yang disebut sebaga Gumiho. Saat turun hujan panas, pertanda bahwa Gumiho tersebut sedang sedih dan menangis, air hujan tersebut adalah air matanya. Di sana, hujan panas ini disebut Fox Rain atau Hujan Rubah.
Cukup sekian artikel mengenai fenomena alam Hujan Panas atau Hujan Zenithal yang dapat saya tulis kali ini. Sampai jumpa dilain pemabasan, tentunya dengan fenomena-fenomena alam yang tak kalah menarik. Stay tune, guys!
Penulis: Alya Rossalia
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.