Deskripsi Pendidikan Karakter
Kamis, 26 Desember 2019
Edit
Pendidikan karakter adalah salah satu usaha bentuk sadar dan direncanakan untuk mendidik dan mengembangkan potensi peserta didik sehingga mampu membangun karater pribadinya untuk menjadi seseorang yang bermanfaat baik untuk dirinya sendiri maupun lingkungannya.
Pendidikan karakter merupakan sistem pendidikan yang memiliki tujuan untuk menumbuhkan nilai-nilai karakter kepada peserta didik yang didalamnya terdapat beberapa komponen diantaranya, pengetahuan, kesadaran atau kemauan, serta tindakan untuk melakukan nilai-nilai yang tercantum didalamnya.
Pendidikan karakter bepegeang erat dengan pendidikan karakter, karena tujuan mereka adalah sama. Yaitu bertujuan untuk membentuk serta melatih kemampuan seseorng secara terus-menerus yang beruna untuk menyempurnakan diri kearah hidup yang akan lebih baik. Menurut ahli pendidikan Elkind pengertian pendidikan karakter adalah suatu metode pendidikan yang dilakukan oleh tenaga pendidik untuk mempengaruhi karakter seorang murid.
Dalam hal ini sudah terlihat bahwa guru bertugas tidak hanya mengajarkan atau menyampaikan ilmu saja, tetapi seorang guru juga dituntut untuk bisa menjadi teladan baik bagi anak didiknya. Secara umum pendidikan memiliki fungsi yaitu sebagai pembentuk karakter seorang peserta didik menjai diri yang bermoral, berakhlak mulia, bertoleran, tangguh, dan berprilaku baik.
Pendidikan karakter ini sangat penting, oleh karena itu pendidikan ini seharusnya dilakukan sejak masa kanak-kanak. Pendidikan ini bisa dilakukan dari linkungan manapun. Misalnya pada lingkungan keluarga, pendidikan karakter orang tua kepada anaknya ini sangat di butuhkan. Karena kebanyakan anak-anak akan lebih nyaman dengan apa yang dicontohkan dan diajarkan oleh orang tua mereka. Selain fungsi, pendidikan karakter juga memiliki tujuan utama yaitu untuk membangun generasi bangsa yang tangguh, dimana masyarakatnya berakhlak mulia, bermoral, bertoleransi, dan bergotong-royong. Dalam mencapai tujuan utama tersebut, maka dalam diri setiap orang harus ditumbuhkan nilai-nilai pembentuk karakter dan moral yang bersumber pada agama, Pancasila, dan budaya.
Contoh nilai-nilai pembentuk karakter dan moral diantaranya adalah, kejujuran, sikap toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, kemandirian, sikap demokratis, semangat kebangsaam cinta damai, peduli social, rasa tanggung jawab, dan lain-lain. Pendidikan karakter ini dikatakan sangat penting karena seperti apa yang sudah kita ketahui mengenai proses globalisasi yang secara terus-menerus semakin merubah karakter dan moral seseorang. Bisa dibayangkan ketika pendidikan karater ditiadakan maka apa yang akan terjadi. Sudah pastinya negara tersebut akan hancur oleh permusukan diantara masyarakatnya sendiri.
Oleh karena krisis moral mereka akan terjadi bergai tindakan negatif lainnya, misalnya pergulan bebas , penyalahgunaan obat-obat terlarang, pencurian, kekerasan dalam anak, melanggar aturan, dan lain sebaginya. Selain fungsi dan tujuan, pendidikan karakter juga memiliki ciri-ciri.
Menurut pedagog dari jerman, FW Foerster (1869-1966) ciri-ciri pendidikan karakter itu terbagi menjadi empat.
- Pertama, menekankan setiap tindakan dengan berpedoman pada nilai-nilai normatif. yang dimaksud kali ini adalah anak didik di wajibkan untuk menghormati dan melaksanakan segala sesuatu berdasarkan dengan norma-norma yang ada dan sudah ditetapkan.
- Kedua, membangun rasa percaya diri. Hal ini diharapkan agar anak-anak didik menjadi seseorang teguh akan pendirian sehingga tidak takut mengenai situasi yang baru.
- Ketiga, otonomi. Seorang anak didik menjadi pribadi yang mengahyati dan mengamalkan peraturan dari luar hingga menjadi nilai pribadinya masing-masing.
- Dan yang keempat yaitu keteguhan. Dapat bermakna sebagai daya tahan seorang anak didik dalam mewujudkan apapun yang dipandang baik sebagai dasar penghormatan atas segala komitmen yang telah dipilih.
Keempat ciri-ciri tersebut membuktikan bahwa pendidikan karakter sangat penting dlakukan. Hal ini diperkuat dengan apa yang pernah dikatakan ole Ir Soekarno “there is no nation-building without character-building.”.
Kata kunci : pendidikan, karakter, anak, didik, moral.
Penulis : Adinda Choirunnisa’