Thalasemia: Pengertian, Ciri-ciri, Penyebab, Cara Penanganan
Minggu, 03 November 2019
Edit
THALASEMIA KELAINAN GENETIK YANG PERLU DIWASPADAI
Hay kawan apa kabarnya hari ini? Semoga baik-baik saja.kali ini aku akan membahas tentang thalasemia. Kira-kira kamu tau nggak apa itu thalasemia? di Indonesia sekarang banyak yang mengidap penyakit ini lo.apa kah penyakit jenis ini berbahaya?
Apakah ada obatnya? Simak bahasan kali ini yang mengenai thalasemia agar anda dan keluarga anda dapat mengetahui dan mendeteksi sejak dini.
Thalasemia
Thalasemia adalah salah satu penyakit kelainan genetik yang sangat berbahaya. Penyakit ini menyerang darah yaitu darah mengalami kelainan tidak bisa memproduksi sel darah merah karena bentuk hemoglobin yang tidak utuh.
Penyakit ini sangat berbahaya dan patut diwaspadai karena dengan jangka panjang apabila tidak ditangani secara cepatmaka akan menimbulkan komplikasi yang berbahaya. Thalasemia biasanya sudah terdeteksi saat usia anak-anak.
Dalam penyakit thalasemia ada 3 jenis yaitu thalasemia mayor, intermediet dan minor. Thalasemia mayor adalah pasien thalasemia yang diturunkan dari orang tua dan menjalankan transfusi darah secara rutin.
Thalasemia intermediet adalah penderita thalasemia yang harus transfuse darah secara rutin setiap kali sakit atau jangka waktu 3 bulan sekali. Sedangkan thalasemia minor adalah seseorang pembawa sifat atau gen penyebab thalasemia mayor namun memiliki badan yang sehat. Mereka ini biasanya transfusi darah saat kadar hemoglobinnya sangat rendah.
Gejala atau ciri-ciri Thalasemia
Seseorang yang mengidap thalasemia sebelum mengetahuinya pasti ada gejala atau cirri-ciri tertentu yang bisa dijadikan deteksi dini penyakit thalasemia.
Gejala yang dialami adalah sebagai berikut:
- Mudah merasa lelah meskipun tidak bekerja berat
- Tubuh berasa lemah
- Tubuh terlihat pucat (karena kekurangan sel darah merah)
- Akan mengalami penyakit kuning
- Pertumbuhan menjadi lambat, tidak seperti orang pada umumnya
- Perut akan membesar akibat limpa yang membengkak
- Urin akan memiliki warna yang gelap
Penyebab Thalasemia
Penyebab dari penyakit thalasemia ini adalah karena mutasi gen dengan ketidakseimbangan rantai protein globin alfa dan beta yang dibutuhkan dalam pembentukan hemoglobin yang diakibatkan oleh gen cacar turunan.
Bagi penderita penyakit Thalassemia, seseorang harus memiliki dua gen abnormal dari kedua orang tuanya. Bila hanya satu gen yang diturunkan, maka penderita hanya menjadi pembawa (carrier) dan tidak menunjukkan gejala -gejala dari penyakit tersebut.
Efek Samping Transfusi Darah
Efek samping transfusi darah adalah kelebihan zat besi karena terkena penyakit yang ditularkan melalui darah yang ditransfusikan. Setiap darah yang ditransfusikan selalu membawa kira-kira 250 mg zat besi. Sedangkan kebutuhan normal manusia akan zat besi hanya 1 – 2 mg per hari.
Pada penderita yang sudah sering mendapatkan transfusi kelebihan zat besi ini akan menumpuk di jaringan-jaringan tubuh seperti hati, jantung, paru, otak, kulit dan lain-lain. Penumpukan zat besi ini akan mengganggu fungsi organ tubuh tersebut dan bahkan dapat menyebabkan kematian akibat kegagalan fungsi jantung atau hati.
Cara Penanganan Thalasemia
Bagaimana cara penanganan pasien thlasemia? Ya kali ini aku akan memberitahu cara menangani pasien yang terkena thalasemia terutama pada anak-anak.
Cara penanganannya sebagai berikut:
- Pasien thalasemia diharuskan tidak memakan makanan yang mengandung zat besi tinggi. Itu dikarenakan pasien yang mengidap thalasemia mendapat donor darah terus menerus. dan jika memakan makanan yang mengandung zat besi maka akan kelebihan zat besi yang berdampak pada komplikasi seperti gagal ginjal.
- Dalam kasus thalasemia yang ringan, maka penderita thalasemia harus rutin melakukan transfusi darah minimal 3 bulan sekali, apabila tidak mencukupi yaitu 1 bulan sekali.
- Dalam kasus yang parah, penderita thalasemia harus melakukan pencakokan sumsum tulang belakang. Pencakokan tidak sembarangan, harus sumsum tulang belakang yang DNA nya sama dengan penderitanya. Bisa dilakukan oleh saudara atau yang memang sumsum tulangnya cocok.
- Disamping itu para penderita thalasemia juga harus menjaga pikiran tetap positif dan bebas dari pikiran stress berlebihan karena itu akan membuat semakin memperparah penyakit.
- Agar mereka yang menderita thalasemia semangat untuk sembuh dari penyakit walaupun tidak menjamin kesembuhannya. Tapi apa salahnya dicoba karena apabila Allah SWT menghendaki niscaya kemustahilan dapat dilalui.
Nah, itulah seputar penyakit thalasemia yang perlu diwaspadai sejak dini. Semoga bermanfaat dan menjadi deteksi dini dalam mencegah penyakit thalasemia.
Penulis : Astri Widya Ningrum