Lapar: Pengertian, Proses, Penyebab, dan Dampak Buruk Menahan Lapar

Mengapa Kita Lapar?

Assalamu’alaikum kawan-kawan apa kabarnya hari ini?, tentunya pasti baik dan masih semangat bukan, kali ini kita bertemu lagi untuk berbagi ilmu pengetahuan yang baru. Kali ini kita akan membahas kenapa sih perut kita merasa lapar?

Bagaimana proses terjadinya rasa lapar?

Rasa lapar merupakan hasil dari rangkaian proses yang terjadi ketika menipisnya kadar glukosa atau gula dalam darah. Karena di dalam tubuh, glukosa merupakan bahan bakar. 

Jenis gula sederhana ini didapatkan oleh kita melalui makanan dan minuman manis, dan juga hasil pemecahan karbohidrat yang berasal dari nasi, ubi, pasta, dan roti, yang disimpan di dalam tubuh dalam bentuk glikogen. 

Peneliti biologi dari Harvard pernah menjelaskan bahwa manusia membutuhkan gula untuk sumber energi yang mendukung kinerja otak. Jadi ketika kadar glukosa pada darah menipis, sistem pencernaan akan melepaskan berbagai macam hormon, termasuk insulin. 

Pelepasan hormon-hormon tersebut akan menjadi sinyal bahwa tubuh sedang membutuhkan asupan bahan bakar. Kemudian di otak, sinyal ini diterjemahkan menjadi rasa lapar. 

Penelitian tersebut menunjukkan bahwa sel saraf yang mengekspresikan  ialah Agouti-related peptide (AgRP) dalam arcuate nucleus (ARC) yang berada di dasar hipotalamus berperan penting dalam pengendalian rasa lapar dan nafsu makan dalam tubuh kita. 

Selain itu hormon ghrelin yang berasal dari lambunglah yang pertama kali mengirim sinyal kepada otak bahwa tubuh membutuhkan tambahan energi lagi.

Dampak Buruk Menahan Lapar

Menahan lapar untuk alasan apapun kecuali karena perintah agama untuk menjalankan  puasa sebaiknya tidak dilakukan, dan di hindari karena bisa menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan. 

Terlalu lama menahan lapar akan membuat tubuh kita menjadi kekurangan nutrisi penting yang berfungsi untuk menghasilkan energi dan menjaga organ-organ di dalam tubuh kita tetap dapat bekerja secara optimal.

Kondisi ini biasanya dialami oleh orang yang ingin menurunkan berat badan atau diet dengan cara yang tidak benar. 

Apabila tubuh tidak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup maka akan berdampak pada proses metabolisme yang ada di dalam tubuh, seperti dikutip dari Lifemojo, Jumat (9/9/2011) yaitu:

1. Jika tubuh tidak mendapatkan asupan makanan selama 4 jam maka tubuh akan menggunakan cadangan glukosa untuk membantu fungsi otak.

2. Setelah 8 jam tubuh mulai menggunakan glikogen yang disimpan di hati untuk mengekstrak energi, proses ini disebut dengan glikogenolisis yang mana mengubah glikogen menjadi glukosa.

3. Jika tubuh tidak mendapatkan asupan makan selama 12 jam maka akan menggunakan glikogen yang disimpan dalam otot, selain itu tubuh juga menggunakan lemak yang tersimpan.

Selain mempengaruhi fisik, menahan lapar dalam jangka waktu cukup lama juga dapat berdampak pada fisiologis, emosional dan fungsi kognitif. Pada umumnya kita akan merasa kelelahan, pusing, mengantuk, rambut rontok serta kulit menjadi cepat kering.

Jika kebiasaan dalam menahan lapar ini dilakukan setiap hari secara terus menerus maka dapat menimbulkan efek yang serius seperti kelemahan otot, elektrolit akan tidak seimbang, sembelit, mudah merasa dingin, perubahan tekanan darah, menurunnya sistem kekebalan tubuh, detak jantung yang tidak teratur, dan juga gagal ginjal.

Selan itu ada pula dampak terhadap emosional kita antara lain: menjadi lebih sensitif, mudah marah, depresi dan kegelisahan. Jika dibiarkan hal tersebut dapat mengakibatkan masalah mental yang lebih serius seperti kehilangan emosi dan kemampuan kognitif yang rusak.

Jadi begitu kawan-kawan, apakah kalian sudah mengerti mengapa kita bisa lapar, dan dampak apabila kita sering menahan atau menunda makan?, tentunya paham dong. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kalian semua, salam literasi!!!

Penulis : Moh. Rizky Perdana Ardiansyah

Bagikan Artikel ini