Sejarah Kedokteran Islam : Ibnu Sina dalam Sains
Minggu, 13 Oktober 2019
Edit
Ibnu Sina
Ibnu Sina adalah
Hallo para
pembaca yang saya cintai. Kali ini saya akan membahas tentang sejarah tokoh
muslim yang sangat luar biasa. Siapakah beliau?. Beliau bernama Ibnu Sina, Ibnu
Sina adalah seorang ilmuwan muslim hebat yang mendapat julukan sebagai bapak
kedokteran.
Biografi Ibnu Sina
Nama asli
Ibnu Sina yaitu Abu Ali Al-Husein Ibnu Abdullah Ibn Hasan Ibnu Al-Sina, Ibnu
Sina juga di panggil sebagai Avicenna. Lahir pada tanggal 22 Agustus 98 M / 370
H desa Ashona Uzbekistan. Ayah dan ibunya bernama Abdullah dan Setareh.
Pada usia
10 tahun Ibnu Sina sudah hafal al-qur’an dan sebagian sastra arab. Sehingga
beliau di kenal pemuda yang cerdas. Selain
belajar secara otodidak, beliau juga banyak berguru dalam segala bidang
yaitu akhlak, tasawuf, dan fiqih. Ibnu Sina juga belajar ilmu umum seperti ilmu
logika dan matematika, bahkan hanya dalam jangka waktu satu setengah tahun beliau
mempelajari ilmu kedokteran pada gurunya yang bernama Isa Bin Yahya.
Usia 17
tahun beliau di takdirkan untuk menangani seorang sultan (penguasa)
Bukhoro bernama Nur Bin Mansur yang pada
masanya sedang sakit keras, dan malangnya tidak ada seorangpun yang mampu
menyembuhkan penyakit sultan. Beruntung berkat tangan Ibnu Sina penyakit sultan
bisa di sembuhkan.
Setelah
sultan kembali pulih, Ibnu Sina di tunjuk sebagai dokter Istana dan di beri
izin untuk menggunakan perpustakaan terkenal pada masanya. Perpustakaan
tersebut menyimpan banyak buku yang tidak mungkin di dapatkan di luar. Banyak
ilmu yang beliau dapatkan dari perpustakaan tersebut, hingga pada akhirnya
perpustkaan di bakar habis oleh seseorang yang tidak bertanggung jawab, bahkan
tidak di ketahui siapa dan apa alasan membakar perpustakaan tersebut.
Paragraph 6 : karya ibnu sina yang paling monumental yaitu
Usia 21
tahun Ibnu Sina mulai menulis karya-karya abadi yang mungkin tidak akan
terlupakan sepanjang masa. Salah satu karya beliau yang paling monumental yaitu
Al-Qanun fii Al-tibb (The Canon of Mediciane). Buku ini membahas tentang
klasifikasi, penjabaran, dan pengobatan suatu penyakit. Pengobatan yang beliau
sajikan merupakan kombinasi antara sistem Yunani dan Arab dengan tambahan
pengalam pribadi beliau
The canon of mediciane
Berikut merupakan garis besar pemaparan Ibnu Sina dalam buku The Canon
of Mediciane :
1. Eksperimental obat
The Canon of Mediciane merupakan buku pertama yang menghubungkan
obat-obatan dengan hasil penelitian dan analisis dari suatu penyakit.
2. Farmakologis Klinis
Tujuan penekanan Ibu Sina dalam menguji obat-obatan untuk memberikan
landasan eksperimen secara farmakologi. Sehingga obat yang nantinya akan di berikan kepada pasien harus memiliki
kualitas yang baik.
3. Ilmu-ilmu farmasi
Buku ini juga turut berkontribusi dalam dunia ilmu farmasi. Seperti,
menerangkan pentingnya memisahkan obat medis dengan obat-obatan farmasi, cara
menurunkan deman dengan menggunakan es, dll.
4. Pharmacotherapy
Ibnu Sina mendedikasikan pharmacotherapy (obat kompleks) untuk di
gunakan sebagai pengobatan dalam merawat pasien yang sedang menderita kanker
dan tumor.
5. Anatomi
Ibnu Sina merupakan orang yang pertama kali memperkenalkan sistem
anatomi manusia. Beliau berpendapat bahwa segala setiap bagian tubuh manusia
saling berhubungan, baik dari ujung rambut sampai ujung kaki.
6. Tekanan darah
Dalam buku ini di jelaskan, bahwa Ibnu Sina menyelidiki metode
pengendalian tekanan darah karena sebelumnya beliau menemukan adanya pendarahan
disebabkan tekanan darah yang di dorong oleh tingkat kadar kolesterol yang
tinggi dalam darah.
7. Nadi
Beliau menggunakan pergelangan tangan sebagai tempat yang ideal dalam
merasakan denyut nadi.
8. Terapi kanker
Ibnu Sina menerangkan terapi kanker dilakukan dengan perawatan bedah.
Caranya, melakukan pengangkatan atau penghapusan pembuluh darah yang menuju
langsung ke tumor dan pembunuhan kuman di daerah yang di rawat.
9. Konsep tidur seimbang
Menurut beliau tidur adalah cara istirahat yang ideal bagi tubuh manusia
dan kurang tidur menyebabkan tubuh kekurangan energi dan lemahnya mental.
10. Imun (daya tahan tubuh)
Beliau menjelaskan pentingnya menjaga keseimbangan kondisi fisik dan
psikis. Apabila kedua hal tersebut tidak berjalan semestinya, maka dengan mudahlah
suatu penyakit menyerang tubuh manusia.
Ibnu Sina wafat pada usia
Sebelum
wafat, beliau sempat memerdekakan semua budaknya dan memshodaqohkan harta
kekayaan kepada fakir miskin. Ibnu Sina wafat pada usia 58 tahun pada bulan
Ramadhan 1037 M di Hamadan Persia.
Sekian yang
dapat sampaikan, semoga apa yang sudah saya tuliskan bisa bermanfaat bagi para
pembaca. Aamiin
Author: HALIMATUS SA’DIYAH