Psikologis Remaja yang Tinggal di Lingkungan Lokalisasi
Jumat, 18 Oktober 2019
Edit
Psikologis remaja
Remaja merupakan masa yang paling penting,masa perubahan dan peralihan. Dimana seseorang masih mencari jati dirinya atau masih mencari identitas dirinya. Banyak faktot-faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan remaja seperti misalnya faktor keluarga, faktor agama, faktor ekonomi, faktor pendidikan dan lain-lain.
Akan tetapi faktor yang paling mempengaruhi adalah faktor lingkungan. Faktor ini sangat berdampak bagi pertumbuhan dan perkembangan psikologis remaja. Rata-rata remaja yang tinggal di wilayah atau daerah yang dekat dengan lokalisasi tentunya terpengaruh hal-hal negatif dari lingkungan sekitarnya.
Hal ini tentunya sangat berbahaya bagi mereka. Mereka bisa melakukan hal-hal yang sangat beresiko, yang tentunya berdampak negatif bagi mereka yang tinggal di daerah atau wilayah lokalisasi.
Dampak psikologis yang ditimbulkan lingkungan lokalisasi terhadap remaja
Dampak yang ditimbulkan cukup banyak tentunya dan itu semua tak ada satupun yang berdampak positif bagi remaja di sekitar lingkungan tersebut, semuanya berdampak negatif bagi psikologis mereka. Karena kebiasaan yang mereka jumpai di lingkungan tersebut adalah kebiasaan yang negatif.
Jadi di lingkungan tersebut merokok adalah hal yang sangat wajar apalagi bagi seorang remaja. Bahkan anak-anak balita atau yang masih usia dini pun ikut mengikuti kebiasaan tersebut dan yang lebih parah lagi para orang tua mereka malah membiarkan kebiasaan buruk tersebut dilakukan oleh anak mereka bukannya malah melarangnya dan memberitahu mereka.
Remaja di tempat tersebut kalau tidak menjalankan kebiasaan itu dianggap “cupu” dan tidak punya harga diri atau rendah dianggap sebagai anggota terendah dan sering dijadikan bahan bully-an semua remaja yang ada di daerah itu. Bahkan tak hanya merokok kebiasaan seperti seks bebas, dan yang paling parah adalah kebiasaan narkoba atau meminum minuman keras.
Kebiasaan-kebiasaan tersebut diakibatkan oleh para masyarakat di sekitarnya selalu melakukan kebiasaan-kebiasaan buruk itu sehingga remaja dan anak-anak di sekitarnya meniru kebiasaan buruk tersebut. Misalnya seperti orang-orang dewasa di sekitarnya merokok dan minum minuman keras akhirnya di tiru oleh anak-anak kecil dan para remaja lalu, perkelahian antar pelanggan diskotik dan juga melihat pekerja seks yang berpakaian seksi, banyak tempat karaoke, dan club-club malam akhirnya para remaja dan anak-anak di sekitarnya meniru kebiasaan melakukan seks bebas dan akhirnya merusak masa depan mereka.
Juga menyebabkan perilaku mereka yang kasar dan tidak adanya tata krama terhadap orang yang lebih tua. Bahkan kalau mereka tidak mendapatkan apa yang mereka mau, mereka akan melakukan dengan cara apapun bahkan dengan cara bersiko dan berbahaya demi mendapatkan apa yang mereka mau.
Dampak lain dari lingkungan lokalisasi
Terlepas dari pengaruh lingkungan lokalisasi terhadap psikis dan perilaku anak-anak dan remaja di sekitarnya, hal lain yang dapat terjadi di lingkungan lokalisasi adalah menyebarnya penyakit seks karena sering melakukan seks dengan berganti-ganti pasangan. Penyakitnya pun bermacam-macam bahkan ada yang menular.
Penyakit yang dapat menjangkiti pelaku seks bebas yaitu berikut ini:
1. Gonor adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri neisseria gonorrhoeae.
2. Sifilis atau raja singa adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri treponema pallidium.
3. Hiv Aids adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri human immunodeficiency virus.
Dan masih banyak lagi penyakit lainnya yang bisa menjangkiti siapa saja yang melakukan seks bebas. Selain penyakit yang bisa menjangkiti anak dan remaja di daerah sekitaran lokalisasi, bisa juga terjadi tindak kriminal seperti, merampok, mencuri, mencopet dan lain-lain karena psikis anak atau remaja masih labil dan bila tak terpenuhi hasratnya akan melakukan segala cara untuk memenuhinya yaitu dengan melakukan tindak kriminal sekalipun.
Cara mengatasi masalah remaja di sekitar lokalisasi
Cara mengatasinya yaitu pertama-tama dengan memberantas atau menutup club malam, diskotik, dan juga tempat lokalisasi itu sendiri secara total. Karena dengan cara itu lah tak ada lagi kebiasaan buruk yang ditiru oleh anak dan para remaja.
Pemerintah juga harus aktif menjaga dan beritndak tegas untuk menutup lokaslisasi.Kedua, untuk mengatasi masalah psikis anak-anak dan para remaja yang sudah tercemar oleh kebiasaan-kebiasaan yang negatif, para remaja dan anak-anak harus di terapi oleh psikeater dan diberi bimbingan-bimbingan agar tidak kembali terjerumus ke arah yang negatif lagi.
Juga harus memberikan pendidikan yang setara dengan anak-anak yang normal, tetapi harus dengan pengawasan lembaga yang terkait. Ketiga, untuk para mantan pekerja seks, mucikari, atau yang biasanya mencari nafkah dari lokalisasi tersebut, hendaknya diberi pekerjaan lain yang layak agar tidak kembali membuka praktek lokalisasi dan diberi pelatihan-pelatihan untuk kerajinan atau sejenisnya. Setelah itu diberi modal untuk memulai bisnis baru yang baik dan bisa bermanfaat untuk semua orang tanpa dampak negatif.
Penulis: Fairuz Nafis Robbani