Proses Terbentuknya Alam Semesta
Minggu, 13 Oktober 2019
Edit
Alam Semesta
Alam semesta adalah
Alam semesta merupakan suatu istilah atau
sebutan yang digunakan untuk menjelaskan suatu ruangan yang maha besar yang di
dalamnya terdapat kehidupan serta terdapat segala macam peristiwa alam yang
bisa diungkapkan ataupun yang belum bisa diungkapkan oleh manusia. Biasanya alam sesmesta disebut juga dengan jagat raya atau
universal. Alam semesta merupakan suatu benda yang diciptakan oleh Allah swt.
yang tidak kita ketahui bagaimana cara penciptaannya. Namun, kita bisa belajar
bagaimanakah proses terbentuknya alam semesta itu.
Penciptaan alam semesta menurut al qur'an
Adapun ayat al-qur’an yang menjelaskan bahwa Allah swt. yang telah menciptakan alam semesta adalah :
[1] Q.S. Al-Sajdah : 4
اللَّهُ الَّذِي
خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَابَيْنَهُمَا فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ
اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ مَا لَكُمْ مِنْدُونِهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلَاشَفِيعٍ
أَفَلَا تَتَذَكَّرُونَ
Artinya: “Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan
segala yang ada diantara keduanya dalam waktu enam hari, kemudian dia
bersemayam di atas Arsy. Kamu semua tidak memiliki seorang penolong dan pemberi
syafaat pun selain diri-Nya. Lalu, apakah kamu tidak memperhatikannya ?”(Q.S.
Al-Sajdah [32] : 4)
Ayat diatas menerangkan bahwa
Allah swt. lah yang telah menurunkan Al-qur’an kepada Nabi Muhammad saw. itu
adalah Tuhan Pencipta langit dan bumi dan segala sesuatu yang ada di antara
keduanya dalam enam masa. Yang dimaksud dengan enam masa dalam ayat ini
bukanlah hari (masa) yang dikenal seperti sekarang ini, tetapi adalah hari
sebelum adanya langit dan bumi. Hari pada waktu sekarang ini adalah setelah
adanya langit dan bumi serta telah adanya peredaran bumi mengelilingi matahari
dan sebagainya.
Setelah Allah menciptakan langit dan bumi, maka Allah pun bersemayam di
atas Arasy, sesuai dengan kekuasaan dan kebesaran-Nya. Allah swt. menegaskan
bahwa tidak seorangpun yang dapat mengurus segala urusannya, menolak bahaya,
malapetaka dan siksa. Dan tidak seorangpun yang dapat memberi syafaat dan
pertolongan ketika azab menimpanya, kecuali Allah swt. semata, karena Dialah
Yang Maha Kuasa menentukan segala sesuatu.
Proses terbentuknya alam semesta
Proses terbentuknya alam semesta sampai sekarang masih menjadi
perdebatan dikalangan para ilmuwan. Karena memang tidak hanya satu atau dua
pendapat yang menjelaskan tentang proses terbentuknya alam semesta. Banyak
pendapat yang menjelaskan tentang teori terbentuknya
alam semesta
dengan
disertai
bukti-bukti
penelitian guna memperkuat teori yang telah dikemukakan.
Teori big bang
Selain penjelasan dari ayat al-quran diatas,
penjelasan dari ilmu pengetahuan juga diperlukan guna menunjang bidang keilmuan
yang mempelajarinya serta memperkuat bukti dan kebenaran adanya proses atau
teori-teori mengenai pembentukan alam semesta.
Teori big bang atau yang terkenal dengan teori ledakan besar merupakan teori yang
cukup terkenal dan dipercaya kebenaran teorinya hingga saat ini. Teori ini dikemukakan pertama kali
oleh Abbe Georges Lemaitre, seorang kosmolog yang
berasal dari Belgia sekitar tahun 1927. Sesuai dengan namanya "ledakan besar", Teori ini
menjelaskan bahwa alam semesta terbentuk akibat adanya ledakan besar dari massa yang sangat besar dengan berat jenis yang sanga tbesar. Hingga suatu saat semakin membesar dan meledak dengan dahsyat yang diakibatkan adanya reaksi inti. Material-material yang semula tergabung menjadi satu, dalam waktu singkat terlempar, menyebar dan mengembang sehingga membentuk tata surya dan benda-benda langit yang ada di alam semesta ini.
Teori keadaan tetap
Teori keadaan
tetap (steady state theory). Teori ini dikemukakan
oleh Fred Hoyle, Thomas Gold, dan Herman Bondi, ahli astrofisika Inggris pada sekitar
tahun 1948. Teori ini berpendapat bahwa alam semesta ini selalu dalam keadaan tetap,
tidak ada permulaan dan juga akhir.
Model steady state menegaskan bahwa meskipun alam semesta mengembang, namun ia tidak
mengubah penampilannya dari waktu ke waktu.
Dalam teori keadaaan
tetap, zat baru selalu diciptakan dalam ruang angkasa diantara berbagai galaksi,
sehingga galaksi baru akan terbentuk guna menggantikan galaksi yang menjauh.
Orang telah sepakat mengatakan bahwa zat baru itu adalah hydrogen, yaitu sumber yang menjadi asal usul adanya bintang dan galaksi.
Namun seiring
berjalannya waktu, ilmu pengetahuan justru
meruntuhkan pandangan mereka. Ilmuan lain
menganggap Penciptaan Alam semesta ini bermodel
statis dan telah ditemukan bahwa Alam Semesta tidaklah tetap tapi terus mengembang.
Teori ini merupakan teori yang bertolak belakang
dengan teori big bang.
Author: DAWIL ULYATUL UMAMI