Mengapa Daun Jati Berguguran Saat Musim Kemarau ?
Sabtu, 12 Oktober 2019
Edit
Mekanisme Pengguguran Daun Jati
Assalamu’alaikum, salam literasi! Pasti teman-teman pernah melihati daun jati yang jatuh berserakan saat
musim kemarau, bahkan sampai menumpuk di tanah. Tahukah kalian, sebenarnya apa
yang dilakukan oleh pohon jati saat itu? kira-kira bagaimana proses yang
dilalui sebelum daun itu jatuh? Hal tersebut akan dibahas dalam artikel ini.
Pengertian pohon jati
Sebelum pada inti pembahasan, lebih baik
mengenal seperti apa pohon jati itu. Jati adalah
sebuah pohon penghasil kayu yang memiliki mutu tinggi. Pohonnya besar,
berbatang lurus, dan dapat tumbuh mencapai ketinggian 30-40 meter. Memiliki
daun besar yang jatuh di musim kemarau. Jati merupakan pohon yang mendunia.
Penguapan tumbuhan
Penampakan pohon
jati pada saat musim hujan adalah seperti gambar di atas. Sangat hijau bukan? Sementara keadaan pohon jati di musim kemarau
adalah kering. Tidak nampak daun-daun yang hijau menggugah mata. Bahkan nampak
seperti tumbuhan yang akan mati saja. Kira-kira kemana semua daun-daun pohon
jati hijau tadi? Begini penjelasannya, karena suhu di musim kemarau sangat panas, ketika musim kemarau tiba tumbuhan akan
mengalami penguapan. Untuk mengurangi penguapan yang berlebihan, pohon
jati menjatuhkan alias menggugurkan daunya. Setiap pohon jati akan mengalami
hal yang sama yaitu pengguguran daun. Penguapan terjadi pada bagian daun,
sehingga daun harus digugurkan. Hal ini bertujuan agar pohon jati terus hidup.
Karena jika tidak menggugurkan daunnya, maka penguapan yang terjadi akan semakin besar dan pohon jati bisa saja
mati.
Pada musim kemarau jati akan mengurangi penguapan dengan cara
Pengguguran daun
umunya dialami oleh setiap tumbuhan.
Selain untuk mengurangi penguapan, pengguguran daun juga bertujuan untuk
menyediakan tempat bagi daun-daun baru yang akan tumbuh pada musim selanjutnya.
Gugurnya daun tidak hanya dialami oleh daun tua, tetapi juga dialami oleh daun
muda.
Absisi daun
Proses
pengguguran daun jati diakibatkan oleh beberapa faktor
diantaranya adalah faktor air, nutrisi, serta hormon pada tumbuhan. Pengguguran
daun diawali dengan terbentuknya zona absisi (daerah pengguguran) pada pangkal
tangkai atau helaian daun. Pada zona inilah terdapat berkas-berkas pengangkut
yang ukuranya lebih kecil dari pada berkas pengangkut yang ada pada organ
tumbuhan lain, pada zona ini tidak ada jaringan penguat seperti kolenkim dan
sklerenkim. Ketika daun akan gugur, lamella tengah diantara beberapa sel
tertentu di daerah distal zona absisi akan terurai. Terurainya bagian dinding
sel ini, menyebabkan keadaan yang tidak seimbang antara daerah proksimal zona
absisi yang semakin membesar, dengan daerah distal zona absisi yang terus
mengalami penuaan. Akhirnya terjadilah pematahan pada pangkal tangkai daun atau
yang kita sebut sebagai pengguguran daun.
Manfaat pohon jati
Pohon jati adalah salah satu tanaman keras yang bernilai ekonomis tinggi
dengan kayu terbaik untuk industri furniture dan juga bahan bangunan rumah.
Bagian-bagian pohon jati memiliki banyak manfaat mulai dari daun hingga akarnya
1. Daun
Pohon jati memiliki
daun yang banyak dan selalu tumbuh. Daunya juga lebar sehingga sering
dimanfaatkan oleh pedagang tradisional sebagai bungkus makanan. Daun jati yang
masih muda bisa dimanfaatkan pula sebagai pewarna alami. Warna yang dihasilkan
yaitu warna merah kecoklatan
2. Batang
Pohon jati adalah pohon
yang kuat. Selain memiliki tekstur dan serat paling indah, karakteristik
batangnya sangat keras sehingga cocok sebagai bahan bangunan. Misalnya dibuat
sebagai kerangka jendela, kursi, meja, dan lain sebagainya
3. Akar
Akar atau bonggol jati
dapat bernilai tinggi apabila diubah menjadi sebuah kerajinan. Kerajinan
bonggol jati menggunakan metode pahat. Jenis kayu yang tahan air, tahan rayap,
dan mampu bertahan lama ini membuat banyak orang menyukainya.
Jadi daun jati berjatuhan karena sedang melakukan pengguguran ya.. pengguguran
ini bertujuan agar tidak terjadi penguapan yang berlebihan demi melangsungkan
hidup pohon jati itu sendiri. Karena semakin banyak daunnya, maka semakin besar
pula penguapannya. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita
semua. Teruskan semangat membaca untuk menambah ilmu. Terima kasih
Author: Hanifah