MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN MODUL 6 MEDIA PEMBELAJARAN
Sabtu, 26 Oktober 2019
Edit
TUGAS KELOMPOK
STRATEGI PEMBELAJARAN DI SD MODUL 6
MEDIA PEMBELAJARAN
Disusun
Oleh:
1.
DINI LADY PUSPITHA (837380928)
2.
HERMIN NURANIFAH (837413621)
3.
SEPTIYAN DIAN TRISTIANA (837383916)
4.
WIDIANTO HARI WIDODO (837413581)
PROGRAM
STUDI S-1 PGSD BI
UNIVERSITAS
TERBUKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIT
PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH (UPBJJ) SURABAYA
POKJAR
JOMBANG
2016
MODUL
6 : MEDIA PEMBELAJARAN
KB
1 : HAKIKAT,
FUNGSI, DAN PERANAN MEDIA PEMBELAJARAN
RANGKUMAN :
1.
Hakikat
Media Pembelajaran
Media
pembelajaran pada hakikatnya merupakan saluran atau jembatan dari pesan-pesan
pembelajaran (message) yang disampaikan oleh sumber pesan (guru) kepada
penerima pesan (siswa) dengan maksud agar pesan-pesan tersebut dapat diserap
dengan cepat dan tepat sesuai dengan tujuannya
Pengertian
media pembelajaran lainnya adalah sebagai berikut,
a. Teknologi
pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran (Schramm,
1977)
b. Sarana
fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti buku, film, video,
slide, dan sebagainya (Briggs, 1977)
c. Sarana
komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang dengar, termasuk teknologi
perangkat kerasnya (NEA, 1969)
Unsur media pembelajaran
a. Peralatan
atau Perangkat keras (hardware)
Perangkat keras
(hardware) adalah sarana atau peralatan yang digunakan untuk menyajikan
pesan/bahan ajar.
b. Unsur
pesan yang dibawanya (message/sofware)
Perangkat lunak
(software) adalah informasi atau bahan ajar itu sendiri yang akan disampaikan
kepada siswa.
2.
Fungsi
Media Pembelajaran
a. Penggunaan
media pembelajaran bukan merupakan fungsi tambahan, tetapi memiliki fungsi tersendiri sebagai sarana bantu untuk
mewujudkan situasi pembelajaran yang lebih efektif.
b. Media
pembelajaran merupakan bagian integral dari keseluruhan proses pembelajaran.
c. Media
pembelajaran dalam penggunaanya harus relevan dengan kompetensi yang ingin
dicapai dan isi pembelajaran itu sendiri.
d. Media
pembelajaran bukan berfungsi sebagai alat hiburan.
e. Media
pembelajaran bisa berfungsi untuk mempercepat proses belajar.
f. Media pembelajaran
berfungsi untuk meningkatkan kualitas
proses belajar-mengajar.
g. Media
pembelajaran meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berfikir.
3.
Peranan
Media Pembelajaran
a. Membuat
konkret konsep-konsep yang abstrak.
b. Menghadirkan
obyek-obyek yang terlalu berbahaya atau sukar didapat ke dalam lingkaran
belajar.
c. Menampilkan
obyek yang terlalu besar atau kecil.
d. Memperlihatkan
gerakan yang terlalu cepat atau lambat.
Manfaat
lainnya adalah sebagai berikut:
a. Memungkinkan
siswa berinteraksi secara langsung dengan lingkungannya.
b. Memungkinkan
adanya keseragaman pengamatan atau persepsi belajar pada masing-masing siswa.
c. Membangkitkan
motivasi belajar siswa.
d. Menyajikan
informasi belajar secara konsisten dan dapat diulang maupun disimpan menurut
kebutuhan.
e. Menyajikan
pesan atau informasi belajar secara serempak bagi seluruh siswa.
f. Mengatasi keterbatsan
waktu dan ruang.
g. Mengontrol
kecepatan belajar siswa.
MODUL
6 : MEDIA PEMBELAJARAN
KB
2 : JENIS DAN
KARAKTERISTIK MEDIA PEMBELAJARAN
RANGKUMAN :
1. JENIS MEDIA PEMBELAJARAN
A.
MEDIA
VISUAL
Media visual adalah media
yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan indra penglihatan.
Media visual terdiri atas
2 media yaitu:
1. Media
Visual yang Diproyeksikan (Projected
Visual)
Media visual yang dapat
diproyeksikan pada dasarnya adalah media yang menggunakan alat proyeksi (projector) sehingga gambar atau tulisan
tampak pada layar (sreen).
Contohnya adalah Opaque
Projection, overhead projector (OHP), dan slide projector.
2. Media
Visual yang Tidak Diproyeksikan (Non
Projected Visual)
Jenis media visual yang
tidak diproyeksikan antara lain sebagai berikut:
a. Gambar fotografik
Contoh gambar fotografik
anatara lain, sebagai berikut:
Gambar tentang manusia,
binatang, tempat atau objek lainnya yang ada kaitannyadengan isi/bahan
pembelajaran yang akan disampaikan kepada siswa.
Keuntungan
media gambar fotografik
1. Dapat
menerjemahkan ide/gagasan yang bersifat abstrak menjadi lebih realistik.
2. Banyak
tersedia dalam buku-buku ( termasuk buku teks). Majalah, surat kabar, kalender,
dsb.
3. Mudah
menggunakannya dan tidak memerlukan peralatan lain.
4. Tidak
mahal, bahkan mungkin tanpa mengeluarkan biaya untuk pengadaannya.
5. Dapat
digunakan pada setiap tahap pembelajaran dan semua mata pelajaran/disiplin
ilmu.
Keterbatasan media gambar
1. Terkadang
ukuran gambar-gambarnya terlalu kecil jika digunakan pada suatu kelas yang
memiliki banyak siswa.
2. Gambar
fotografik merupakan media dua dimensi yang tidak bisa menimbulkan kesan gerak.
b. Grafis (graphic)
Contoh media grafis
antara lain:
1. Grafik
Grafik merupakan gambar
sederhana untukmenggambarkan data kuantitatif yang akurat dan mudah untuk
dimengerti.
Contohnya: grafik batang,
grafik lingkaran, dan grafik garis.
2. Bagan
(chart)
Bagan biasanya dirancang
untuk menggambarkan atau menunjukkan suatu ide atau gagasan melalui garis, simbol,
gambar, dan kata-kata singkat.
Fungsi bagan antara lain:
menunjukkan hubungan perbandingan, perkembangan, klarifikasi, dan organisani.
3. Diagram
Diagram merupakan suatu
gambaran sederhana yang dirancang untuk memperlihatkan tentang tata kerja dari
suatu benda, terutama dengan garis-garis.
4. Poster
Poster merupakan suatu
kombinasi visual yang terdiri atas gambar dan pesan/tulisan, biasanya dengan
menggunakan warna yang mencolok.
5. Kartun
(cartoon)
Kartun merupakan
penggambaran dalam bentuk lukisan atau karikatur tentang orang, gagasan atau
situasi yang dirancang untuk membentuk opini siswa.
c. Media tiga dimensi
Media tiga dimensi
terdiri atas:
1. Media
realia
Media realia merupakan
alat bantu visual dalam pembelajaran yang berfungsi memberikan pengalaman
secara langsung kepada para siswa.
2. Model
Model merupakan tiruan
dari nyata, seperti objek yang terlalu besar, objek yang terlalu jauh, objek
yang terlalu kecil, dsb.
B.
MEDIA
AUDIO
Media audio adalah media
yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (hanya dapat didengar) yang dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dari kemauan para siswauntuk
mempelajari bahan ajar.
Kelebihan
media audio
- Melatih ketrampilan yang
berhubungan dengan aspek-aspek keterampilan mendengarkan
- Harganya relatif cukup
murah
- Bersifat mobile
- Program relatif mudah
diproduksi dan bervariasi
- Merangsang partisipasi
aktif pendengar
- Melatih daya imajinasi
dan sensitivitas
- Sumber belajar di kelas
Kelemahan media audio
- Media ini hanya akan mampu melayani secara baik mereka yang sudah mempunyai kemampuan dalam berfikir abstrak
- Media ini memerlukan pemusatan perhatian yang lebih tinggi dibanding media lainnya, oleh karena itu dibutuhkan teknik-teknik tertentu dalam belajar media ini
- Sifatnya yang auditif sehingga memerlukan pengalaman secara visual
C.
MEDIA
AUDIO VISUAL
Media audio visual
merupakan kombinasi audio dan visual.
Contoh media audio visual
antara lain:
1. Program video/televisi
pendidikan
2. Video/televisi
instruksional
3. Program slide suara
2. KARAKTERISTIK MEDIA
PEMBELAJARAN
Setiap media memiliki
karakteristik (kelebihan dan kekurangan) oleh karena itu tidak ada media yang
dapat digunakan untuk semua situasi atau tujuan.
Modul 6 : MEDIA PEMBELAJARAN
KB 3 :
Pemilihan, Penggunaan, Dan Perawatan Media
Pembelajaran Sederhana
RANGKUMAN :
Media
pembelajaran sederhana adalah jenis jenis media yang mudah dibuat, bahan -
bahannya mudah diperoleh, mudah digunakan, serta harganta relatif tidak terlalu
mahal (murah).
A. PEMILIHAN
MEDIA PEMBELAJARAN
Terdapat
tiga hal utama yang perlu dijadikan pertimbangan dalam oenelitian media
pembelajrana, yaitu:
1. Tujuan pemilihan media pembelajaran
Tujaan pemilihan ini sangat berkaitan
dengan kemampuan guru dalam menguasai berbagai jenis media pembelajaran beserta
karakteristiknya.
2. Karakteristik media pembelajaran
Setiap media pembelajaran memiliki
karakteristik tertentu, baik dilihat dari segi kendalanya, cara pembuatannya,
maupun cara penggunaannya. Pemahaman terhadap karakteristik berbagai media
pembelajaran merupakan kemampuan dasar yang perlu dimiliki guru dalam kaitannya
dengan media pembelajaran ini.
3.
Alternatif media pembelajaran yang dapat
dipilih
Memilih media pada dasarnya merupakan
proses mengambil atau
menentukan keputusan dari berbagai
pilihan yang ada. Spaya media
pembelajaran yang dipilih itu tepat,
guru harus mempertimbangkan hal hal berikut, yaitu:
a) Rencana
pembelajaran
Rencana pembelajaran
harus sesuia dengan kurikulum yang berlaku.
b) Sasaran
belajar
Media yang harus dipilih
harus sesuai dengan tingkat perkembangan siswa, misalnya dari segi bahasa dan
simbol simbol yang digunakan.
c) Tingkat
keterbacaan media
Maksudnya apakah media
pembelajaran tersebut sudah memenuhi persyaratan teknis, seperti kejelasan
gambar dan huruf.
d) Situasi
dan kondisi.
Situasi ruangan atau
kondisi ruangan harus dapat mendukung untuk digunakan media pembelajaran
misalnya perlengkapannya, cahayanya.
e) Objektivitas.
Maksudnya bahwa guru
harus terhindar dari pemilihan media yang didasari oleh kesengan pribadi.
B. PENGGUNAAN
MEDIA PEMBELAJARAN
1. Penggunaan
Media Grafis
a) Cara
Menggunakan Grafik
Apabila guru menuangkan
suatu konsep atau suatu perbandingan ke dalam suatu grafik maka grafik tersebut
harus dibuat sesederhana mungkin sehingga memiliki tingkat keterbacaan tinggi,
apabila untuk siswa sekolah dasar yang pada umumnya masih berada pada taraf
berfikir konkret.
Grafik pada umunya
menyajikan data statistik, pembuatannya tidak terlalu menuntut keterampilan
khusus, cukup dengan memahami prinsip pembuatannya, yaitu harus sederhana,
berisi hubungan antar data , dapat dibaca dan dipahami siswa sesuai dengan
usianya. Oleh karena itu, diusahakan agar grafik yang digunakan guru tidak
terlalu rumit, bahkan perlu diberikan daya tarik tersendiri, seperti pemberian
warna yang menonjol. Gunakanlah lambang, simbol atau gambar yang diperkirakan
sudah akrab dengan siswa. Oleh karena itu yang terbaik sebelum guru menggunakan
grafik, guru perlumemberikan materi atau ringkasan pelajaran kepada siswa agar
mereka memperoleh latar belakang informasi yang dibutuhkan.
b) Cara
Menggunakan Bagan Atau Diagram
Agar bagan atau diagram
yang akan diperagakan dapat efektif, ada beberapa saran yang perlu mendapatkan
perhatian, yaitu berikut ini.
1) Buatlah
perencanaaan terlebih dahulu berupa sketsa / garis besar tentang isi bahan ajar
yang akan dituangakan ke dalam bagan atau diagram
2) Usahan
membuat bagan secara sederhana, tetapi tepat pada sasaran
3) Untuk
kelas yang cukup besar buatkah bagan atau diagram yang cukup besar pula supaya
dapat dilihat dan terbaca oleh semua siswa
4) Buatlah
bagan atu diagram semenarik mungkin.
5) Warna
yang digunakan jangan berlebihan, tetapi warna tersebut perlu disesuaikan
supaya harmonis dan menarik perhatian siswa.
c) Cara
menggunakan poster
Pada prinsipnya,
penggunaan poster dalam proses pembelajaran dimaksudkan untuk menyampaikan
gagasan dalam bentuk ilustrasi gambar yang disederhanakan dan dibuat dalam
ukuran besar dengan tujuan menraik perhatian siswa, membujuk atau memberikan
motivasi, dan memberikan peringatan. Oleh karena itu, poster yang digunakan
guru harus menari, enak dipandang, sedikit kata – kata, dan hanya katakunci
saja yang ditonjolkan.
d) Cara
Menggunakan Kartun
Apabila
guru akan menggunakan media kartun dalam proses pembelajaran,isi pesannya harus
sesuai dengan tingkat pemahaman dan pengakaman siswa. Selain itu, gambarnya
juga harus sederhana, mudah dimengerti, dan berisi hal yang penting saja.
2. Penggunaan Media Tiga
Dimensi
Media
tiga dimensi yang sering digunakan dalam kegiatan pembelajaran, diantaranya yaitu model dan
realita. Media model merupakan tiruan dari beberapa objek nyata, seperti objek
yang terlalu besar, objek yang terlalu jauh, objek yang terlalu kecil, objek
yang terlalu mahal, objek yang telalu rumit untuk dibawa kelas dan sulit
dipelajari siswa wujud aslinya.
Sedangkan media realia
merupakan alat bantu visual dalam pembelajaran yang berfungsi memberikan
pengalaman langsung kepada siswa. Media pembelajaran ini merupakan model dan
objek nyata dari suatu benda, misalnya mata uang, tumbuhan, bintang, batuan,
air dan tanah.
C. PEMELIHARAAN
MEDIA PEMBELAJARAN
Agar
media pembelajaran yang telah dibuat dapat terpelihara dengan baik dan dapat
digunakan berkali – kali dalam waktu yang relatif lama, maka perlu diupayakan
pemeliharaan atau perawatannya. Berikut ini diuraikan beberapa cara praktis
dalam memelihara dan merawat media pembelajaran sederhana yang bisa dilakukan
tanpa harus mengeluarkan biaya yang terlalu banyak, bahkan tanpa biaya
sedikitpun, antara lain:
1.
Media grafis, seperti bagan, diagram, grafik,
poster, dan kartun yang dibuat dengan ukuran cukup besar (ukuran karton
manila), bisa diberi bingkai pada bagian atas dan bawahnya. Cara menyimpannya
tidak digulung atau dilipat supaya media tersebut tidak cepat rusak atau robek
2.
Dalam rangka upaya pemeliharaan dan
kepraktisan dalam penggunaan media grafis, bisa dipayakan dengan pembuatan Display
atau papan penyajian. Display ini
bisa saja berupa papan flanel, papan buletin, papan tikar atau bisa juga berupa
lembaran balik (flipchart).
3.
Apabila pihak sekolah memiliki dana yang
cukup memadai, sebaiknya disediakan ruang tertentu untuk penyimpanan berbagai
media pembelajaran, baik yang telah dibuat sendiri oleh guru maupun hasil
membeli dari tolo, sehingga media tersebut awet – tahan lama dan terpelihara
dengan baik.
Modul 6 :
MEDIA PEMBELAJARAN
KB 4 :
Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar
RANGKUMAN :
Sumber belajar
adalah semua sumber baik berupa data, orang, dan wujud tertentu yang dapat
digunakan siswa dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi
sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajarnya. Sumber belajar
tersebut dapat dibedakan menjadi 6 jenis yaitu:
1.
Pesan (massage)
2. Orang
(people)
3. Bahan
(materils)
4. Alat
(tool and equipment)
5. Teknik
(technique)
6. Lingkungan
(setting)
Sumber
belajar yang terakhir yaitu lingkungan yang dapat dimanfaatkan dalam kegiatan
belajar mengajar.
A. PENGERTIAN
LINGKUNGAN
Lingkungan
diartikan sebagai bulatan yang melingkungi. Pengertian lainnya adalah sekalian
yang terlingkung disuatu daerah. Lingkungan itu terdiri dari unsur biotik
(makhluk hidup), abiotik (benda mati), dan budaya manusia.
B. NILAI
LINGKUNGAN
Nilai
– nilai yang dapat diperoleh dengan menggunakan lingkungan sumber belajar,
diantaranya sebagai berikut:
1. Lingkungan
menyediakan berbagai hal yang dapat dipelajari siwa, memperkaya wawasannya,
tidak terbatas oleh empat dinding kelas, dan kebenarannya lebih akurat.
2. Kegiatan
belajar dimungkingkan akan lebih menarik, tidak membosankan, dan menumbuhkan
antusiasme siswa untuk lebih giat belajar
3. Belajar
akan lebih bermakana (meaning full learning) sebab siswa dihadapkan
dengan keadaan sebenarnya.
4. Aktivitas
siswa akan lebih meningkat sengan memungkinkannya menggunakan berbagai cara
seperti proses mengmati, bertanya atau wawancara, membuktikan sesuatu, dan
menguji fakta.
5. Dengan
memahami dan menghayati aspek kehidupan yang ada dilingkungannya, dapat
dimungkinkan terjadi pembentukan pribadi para siswa, seperti cinta pada
lingkungan.
C. JENIS
LINGKUNGAN
Jenis
lingkungan tersebut bisa berupa lingkungan sosial maupun lingkungan alam atau
lingkungan fisik. Lingkungan sosial sangat tepat digunakan untuk mempelajari
ilmu sosial dan kemanusiaan. Lingkungan sosial berkenaan dengan interaksi siswa
dalam kehidupan bermasyarakat. Sedangkan
lingkungan alam adalah segala sesuatu yang sifatnya alamiah, seperti sumber
daya alam (air, hutan, tanah, batuan), tumbuhan (flora), hewan (fauna), sungai,
iklim, suhu udara dan sebagainya. Gejala alam itu sifatnya relatif tetap, tidak
seperti lingkungan sosial yang sering terjadi perubahan. Oleh karena itu,
sebenarnya akan lebih mudah dipelajari oleh siswa. Ia dapat mengamati dan
mencatat perubahan yang terjadi termasuk proses terjadinya gejala alam. Contoh
lain, masalah kerusakan lingkungan dan penyebabnya dapat dipelajari oleh siswa,
seperti erosi, hutan gundul, pencemaran air, udara, dan tanah.
Agar
penggunaan lingkungan ini efektif perlu disesuaikan dengan tuntutan kurikulum
pada masing – masing mata pelajaran yang ada, dan lingkungan ini dijadikan
sebagai salah satu media atau sumber belajar. Dengan begitu maka lingkungan ini
dapat berfungsi untuk memperkaya bahan ajar, memperjelas konsep dan prinsip
yang dipelajari dan busa dijadikan sebgai laboraturium belajar siswa.
D. TEKNIK
MENGGUNAKAN LINGKUNGAN
Prosedur
belajar untuk memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar dapat ditempuh
melalui kegiatan dengan membawa siswa ke lingkungan seperti survei, karya
wisata, berkemah di alam terbuka, praktek lapangan, dan pelayanan kepada
masyarakat atau dengan membawa lingkungan ke dalam kelas – sekolah, seperti
pemanfaatan narasumber yang ada di masyarakat untuk berbiacara disekolah.
E. PROSEDUR
PEMANFAATAN LINGKUNGAN
Ada 3 langkah yang bisa
anda temouh auntuk menggunkan lingkungan ini, yaitu:
1. Perencanaan
Langkah perencanaan dalam
pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar dapat anda lakukan melalui cara
cara sebagai berikut:
a. Tentukan
kompetensi atau tujuan pembelajaran yang harus dicapai siswa berkaitan dengan
penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar.
b. Tentukan
objek yang akan dipelajari atau dikunjungi. Perhatikan keterkaitannya dengan
kompetensi pembelajaran dan kemudahan dalam menggunkan lingkungan.
c. Rumusan
cara belajar atau bentuk kegiatan yang harus dilakukan siswa selama mempelajari
lingkungan, seperti mencatat apa yang terjadi, mengamati suatu proses,
melakukan wawancara, membuat sketsa dan lain – lain.
d. Siapkan
pula hal yang sifatnya teknis, seperti tata tertib kegiatan yang harus dipatuhi
siswa, perijinan untuk mengadakan kegiatan, perlengkapan yang harus dibawah dan
alat atau instrumen yang akan digunakan.
2. Pelaksanaaan
Langkah pelaksanaan,
yaitu melakukan berbagai kegiatan belajar ditempat tujuan sesuai dengan
perencanaan yang telah ditetapkan.
3. Tindak
lanjut
Langkah ini bisa berupa
kegiatan belajar di dalam kelas untuk mendiskusikan hasil yang telah diperoleh
dari lingkungan. Setiap kelompok diminta untuk melaporkan hasilnya di depan
kelas. Tugas berikutnya, dapat diberikan
guru kepada siswa, misalnya berupa pekerjaan rumah, memyusun laporan dari
kegiatan hyang telah dilakukan, menyusun karangan berkenaan dengan kesan selama
melakukan kegiatan atau membuat pertanyaan yang berkenaan dnegan hasil karya
wisata.