MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN MODUL 1 HAKIKAT STRATEGI PEMBELAJARAN DI SD
Minggu, 20 Oktober 2019
Edit
TUGAS STRATEGI PEMBELAJARAN di SD
MODUL 1 : HAKIKAT STRATEGI PEMBELAJARAN
Disusun oleh
:
Ana Andiani
Endang Sri Sulistyowati
Ratna Dwi Jayanti
Eva Ika Rachmawati
PROGRAM STUDI S-1 PGSD BI
UNIVERSITAS TERBUKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH (UPBJJ)
SURABAYA
POKJAR JOMBANG
2016
KEGIATAN BELAJAR 1
Konsep dan Prinsip
Belajar Pembelajaran
A.
KONSEP
BELAJAR
Menurut
Gagne (1985), bahwa belajar adalah suatu proses dimana suatu organisme berubah
perilakunya sebagai akibat pengalaman (Lihat Ratna Wilis Dahar, 1989, hal. 11).
Terdapat tiga atribut pokok (ciri utama) belajar, yaitu: proses, perubahan
perilaku, dan pengalaman.
1. Proses
Belajar
adalah proses mental dan emosional atau proses berpikir dan merasakan.
Seseorang dikatakan belajar bila pikiran dan perasaannya aktif. Aktivitas
pikiran dan perasaan itu sendiri tidak dapat diamati orang lain, akan tetapi
terasa oleh yang bersangkutan (orang yang sedang belajar itu).
Guru yang tidak
dapat melihat aktifitas pikiran dan perasaan siswa. Yang dapat di amati guru
ialah manifestasinya, yaitu kegiatan siswa sebagai akibat adanya aktifitas
pikiran dan perasaan pada diri siswa tersebut.
2. Perubahan
perilaku
Hasil
belajar berupa perubahan perilaku atau tingkah laku. Seseorang yang belajar
akan berubah atau bertambah perilakunya, baik yang berupa pengetahuan,
keterampilan, atau penguasaan nilai-nilai (sikap).
Perubahan
perilaku sebagai hasil belajar dikelompokkan kedalam tiga ranah (kawasan),
yaitu: pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotorik), dan penguasaan
nilai-nilai atau sikap (efektif). Ketiga rana tersebut didalam kurikulum 2004
terkandung dalam rumusan kompetensi.
3. Pengalaman
Belajar
adalah mengalami; dalam arti belajar terjadi didalam interaksi antara individu
dengan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Contoh
lingkungan fisik ialah : buku, alat peraga, dan alam sekitar. Contoh lingkungan
sosial, antara lain guru, siswa, pustakawan, dan kepala sekolah.
Belajar
dapat melalui pengalaman langsung dan melalui pengalaman tidak langsung. Belajar
melalui pengalaman langsung, siswa belajar dengan melakukan sendiri atau dengan
mengalaminya sendiri.
Sebagai contoh, bila siswa mengetahui bahwa berat jenis
minyak kelapa lebih kecil dari pada berat jenis air, karena melakukan sendiri
percobaan, maka belajar seperti itu disebut belajar melalui pengalaman
langsung.
Akan tetapi bila siswa mengetahuinya karena membaca buku atau
mendengarkan penjelasan guru, maka belajar seperti itu disebut belajar melalui
pengalaman tidak langsung.
Belajar
dengan melalui pengalaman langsung hasilnya akan lebih baik karena siswa akan
lebih memahami, dan lebih menguasai pelajaran tersebut.
B.
PRINSIP
BELAJAR
Prinsip
belajar merupakan ketentuan atau hukum yang harus dijadikan pegangan di dalam pelaksanaan kegiatan belajar. Sebagai suatu hukum, prinsip belajar akan
menentukan proses dan hasil belajar.
1. Motivasi
Motivasi berfungsi sebagai motor penggerak
ativitas. Motivasi belajar berkaitan erat dengan tujuan yang hendak dicapai
oleh individu yang sedang belajar itu sendiri. Bila seseorang yang sedang
belajar menyadari bahwa tujuan yang hendak dicapai berguna atau bermanfaat
baginya, maka motivasi belajar akan muncul dengan kuat.
2. Perhatian
Perhatian erat sekali kaitannya dengan
motivasi bahkan tidak dapat dipisahkan. Perhatian ialah pemusatan energi psikis
(pikiran dan perasaan) terhadap suatu objek. Makin terpusat perhatian pada
pelajaran, proses belajar makin baik, dan hasilnya akan baik pula. Oleh karena
itu guru harus selalu berusaha supaya perhatian siswa terpusat pada pelajaran. Memunculkan
perhatian seseorang pada suatu objek dapat diakibatkan oleh dua hal.
Pertama,
orang itu merasa bahwa objek tersebut mempunyai kaitan dengan dirinya;
umpamanya dengan kebutuhan, cita-cita, pengalaman, bakat, dan minat. Kedua,
objek itu sendiri dipandang memiliki sesuatu yang lain dari yang lain, atau
yang lain dari yang sudah biasa.
3. Aktivitas
Seperti telah dibahas didepan, bahwa
belajar itu sendiri adalah aktivitas, yaitu aktivitas mental dan emosional.
Bila ada siswa yang duduk di kelas pada saat pelajaran berlangsung, akan tetapi
mental emosionalnya tidak terlibat aktif didalam situasi pembelajaran itu, pada
hakikatnya siswa tersebut tidak ikut belajar.
4. Balikan
Siswa perlu dengan segera mengetahui
apakah yang ia lakukan didalam proses pembelajaran atau yang ia peroleh dalam
proses bembelajaran tersebut sudah benar atau belum. Bila ternyata masih salah,
pada bagian mana iamasih salah dan mengapa salah serta bagaimana seharusnya ia
melakukan kegiatan belajar tersebut.
Untuk itu siswa perlu sekali memperoleh
balikan dengan segera, supaya ia tidak terlanjur berbuat kesalahan yang dapat
menimbulkan kegagalan belajar.
5. Perbedaan
individual
Belajar tidak dapat diwakilkan kepada
orang lain. Tidak belajar, berarti tidak akan memperoleh kemampuan. Belajar
dalam arti proses mental dan emosional terjadi secara individual. Jika kita
mengajak disuatu kelas sudah barang tentu kadar aktifitas belajar para siswa
beragam.
Di samping itu, siswa belajar sebagai
pribadi tersendiri, yang memiliki perbedaan dari siswa lain. Perbedaan itu
mungkin dalam hal: pengalaman, minat, bakat, kebiasaan belajar, kecerdasan,
tipe belajar, dan sebagainya. Dengan demikian, guru yang menyamaratakan siswa,
menganggap semua siswa sama sehingga perlakukan mereka sama.
KEGIATAN
BELAJAR 2
Perbedaan
Pendekatan, Strategi, Metode, dan Teknik Pembelajaran
A.
PENDEKATAN
PEMBELAJARAN
Menurut
Joni (1992/1993) pendekatan adalah cara umum dalam memandang permasalahan atau
objek kajian. Dengan demikian, dapat dikemukakan bahwa pendekatan pembelajaran
adalah cara memandang terhadap pembelajaran. Killen (1998) mengemukakan dua
pendekatan utama dalam pembelajaran, yaitu pendekatan yang berpusat pada
aktivitas guru (teacher centered) dan pendekatan yang berpusat pada aktivitas
siswa (student centered).
B.
STRATEGI
PEMBELAJARAN
Menurut
Joni (1992/1993) strategi adalah ilmu atau kiat didalam memanfaatkan segala
sumber yang dimiliki dan /atau yang dapat dikerahkan untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Dimyati dan Seodjono (Tim dosen MKDK Kurikulum dan
Pembelajaran, 1996) mengemukakan bahwa strategi dalam pembelajaran adalah
kegiatan guru untuk memikirkan dan mengupayakan terjadinya konsistensi antara
aspek-aspek dari komponen pembentukan sistim pembelajaran. Joni
(1992/1993) mengemukakan bahwa yang menjadi acuan utama dalam penentuan
strategi pembelajaran adalah tercapainya tujuan pembelajaran.
C. METODE PEMBELAJARAN
Dalam
bahasa inggris method berarti cara.
Apabila kita kaitkan dengan pembelajaran, metode adalah cara yang digunakan
guru dalam membelajarkan siswa.
D. TEKNIK PEMBELAJARAN
Teknik
pembelajaran mengacu pada ragam khas penerapan suatu metode sesuai dengan latar
penerapan tertentu, seperti kemampuan dan kebiasaan guru, ketersediaan
peralatan, kesiapan siswa, dan sebagainya (joni, 1992/1993).
Teknik
pembelajaran merupakan wujud konkrit dari penggunaan metode, strategi, dan
pendekatan pembelajaran. Dari langkah-langkah atau teknik pembelajaran, kita
dapat mengetahui metode, strategi, dan pendekatan yang digunakan dalam suatu
proses pembelajaran.
KEGIATAN BELAJAR 3
Faktor-faktor penentu
dalam pemilihan strategi pembelajaran
Pada kegiatan belajar 1 telah ditemukan bahwa
pembelajaran merupakan suatu sistem
lingkungan
belajar yang terdiri atas
komponen tujuan, bahan pembelajaran, strategi, alat siswa, dan guru. sebagai
suatu sistem, komponen-komponen tersebut terkait erat, saling mempengaruhi.
Oleh
karena itu,
dalam memilih dan menggunakan strategi pembelajaran, komponen
tujuanya, bahan dan pelajaran, strategi alat, siswa, dan guru merupakan faktor-faktor
yang saling
mempengaruhi.
Strategi pembelajaran yang efektif adalah strategi pembelajaran
yang sesuai
dengan komponen pembelajaran lainya. Oleh karena itu guru dituntut untuk memilih stategi pembelajaran.
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih strategi pembelajaran
ialah tujuan pembelajaran,
jenis
dan tingkat
kesulitan
materi pembelajaran,
sarana, waktu, siswa
dan guru.
A.
TUJUAN
PEMBELAJARAN
Gagne mengklarifikasi hasil-hasil belajar atau tujuan pembelajaran
kedalam lima
jenis
tujuan belajar sebagai
berikut
:
1. Keterampilan intelektual dengan tahapan-tahapanya.
Keterampilan intelektual merupakan keterampilan pikiran yang jika dihubungkan dengan pendapat
belum termasuk ranah kognitif.
a. Kemampuan
membedakan (diskriminasi) merupakan kemampuan membandingkan benda-benda secara
fisik.
b. Kemampuan
mengenal konsep kongkrit:
Menunjukkan suatu sifat
objek atau atribut
objek.
c. Kemampuan
memahami
konsep terdefinisi: seseorang dikatakan telah memahami suatu
konsep terdefinisi bila orang tersebut dapat menjelaskan
dengan cara memberikan contoh atau mendemontrasikan atribut-atribut objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan.
d. Kemampuan
menggunakan aturan, rumus, hukum/dalil,
dan prinsip: seseorang dikatakan telah dapat menggunakan
aturan-aturan apabila
perilakunya
atau ia
melakukan pekerjaan telah sesuai
dengan aturan tersebut.
e. Kemampuan
memecahkan masalah dengan menggunakan berbagai aturan.
2. Strategi Kognitif
Strategi kognitif merupakan sesuatu proses
kontrol, yaitu
suatu proses internal
yang digunakan
seseorang untuk memilih dan mengubah cara-cara memberikan perhatian belajar, mengingat dan berfikir.
3. Informasi verbal
Yang termasuk informasi verbal ialah nama
atau label, fakta, dan pengetahuan.
4. Keterampilan motorik
Yang
dimaksud keterampilan-keterampilan motorik tidak hanya mencakup
kegiatan-kegiatan fisik, tetapi juga digabung dengan keterampilan-keterampilan
psikis.
5. Sikap
Sikap (afektif ) merupakan salah satu ranah
perilaku
manusia
atau siswa
yang merupakan bagian
dari tujuan
pendidikan yang tidak dapat dipisahkan dari ranah
kognitif atau psikomotorik.
B.
BAHAN
PELAJARAN
Apabila materi yang akan
dibahas merupakan materi baru bagi siswa maka guru hendaknya memulai kegiatan
pembelajaran dengan menjelaskan secara singkat atau melakukan demonstrasi yang
menarik perhatian siswa. Sebaliknya, apabila materi yang akan dibahas merupakan
materi yang sudah dikenal siswa maka guru dapat meminta siswa untuk
mengemukakan pengetahuannya yang berhubungan dengan materi yang dibahas atau
mengajukan permasalahan yang harus diselesaikan oleh siswa.
Yang paling
berkepentingan dalam proses pembelajaran ialah siswa mengingat tujuan yang
harus dicapai dari proses tersebut ialah perubahan perilaku siswa.
D.
GURU
Setiap guru memiliki
kelebihan dan keterbatasan
E.
SARANA
(ALAT DAN SUMBER), WAKTU, DAN RUANGAN
Alat
yang menjadi pertimbangan kita dalam memilih dan menggunakan startegi
pembelajaran ialah alat peraga, seperti peta, globe, gambar, foto, chart,
grafik, dan sebagainya; serta alat-alat pelajaran, seperti alat-alat untuk praktik.
Di samping ketersediaan sarana (alat dan sumber pelajaran),
waktu yang tersedia juga harus menjadi pertimbangan guru dalam menentukan
strategi pembelajaran yang akan diterapkan.
KEGIATAN BELAJAR 4
Berbagai jenis strategi pembelajaran
A.
STRATEGI
PEMBELAJARAN BERDASARKAN PROSES PENGOLAHAN PESAN
1.
Strategi
Pembelejaran Deduktif
Dengan strategi dedukatif materi atau
bahan pembelajaran diolah
dari mulai yang umum, generalisasi atau
rumusnya, yang bersifat
khusus tau bagian-bagian, bagian itu dapat berupa sifat, atribut atau ciri-ciri. Strategi dedukatif dapat digunakan dalam mengajarkan
konsep, baik
konsep konkret maupun konsep terdefinisi.
2.
Strategi
Pembelajaran Induktif
Dengan
strategi
indukatif materi atau
bahan pembelajaran diolah
dari mulai yang khusus, (sifat, ciri atau
atribut)
ke yang umum, generalisasi atau
rumusan. Strategi
indukatif dapat digunakan dalam mengajarkan
konsep. Baik
konsep konkret maupun konsep terdefinisi.
B. STRATEGI PEMBELAJARAN BERDASARKAN
PIHAK PENGOLAH PESAN
1. Strategi pembelajaran
Ekspositori
Dengan strategi ekspositori bahan atau materi pembelajaran diolah oleh guru, siswa tinggal terima jadi, dari guru, dengan strategi ekspositori guru yang mencari dan mengelolah bahan pelajaran, yang kemudian menyampaikanya kepada siswa, strategi ini dapat digunakan didalam mengajarkan berbagai materi pelajaran, kecuali yang sifatnya pemecahan masalah.
Dengan strategi ekspositori bahan atau materi pembelajaran diolah oleh guru, siswa tinggal terima jadi, dari guru, dengan strategi ekspositori guru yang mencari dan mengelolah bahan pelajaran, yang kemudian menyampaikanya kepada siswa, strategi ini dapat digunakan didalam mengajarkan berbagai materi pelajaran, kecuali yang sifatnya pemecahan masalah.
2. Strategi pembelajaran
heuristik
Dengan menggunakan strategi pembelajaran
ini, yang mencari dan mengolah pesan ialah siswa. Guru berperan sebagai
fasilitator dan pembimbing kegiatan belajar siswa. Jadi yang lebih aktif ialah
siswa sendiri.
C. STRATEGI
PEMBELAJARAN BERDASARKAN PENGATURAN GURU
Dikenal dua jenis
pembelajaran yaitu strategi pembelajaran seorang guru dan beregu.
D. STRATEGI
PEMBELAJARAN BERDASARKAN JUMLAH SISWA
Dikenal tiga strategi
pembelajaran yaitu klasikal, kelompok kecil dan individual. Strategi
pembelajaran klasikal dan kelompok kecil sudah kita lakukan di SD. Sementara itu
strategi pembelajaran individual masih jarang digunakan.
E. STRATEGI
PEMBELAJARAN BERDASARKAN INTERAKSI GURU DENGAN SISWA
Ada dua strategi
pembelajaran yaitu strategi pembelajaran tatap muka dan strategi pembelajaran
melalui media.