Bagaimana Kondisi Psikis Anak Saat Orangtuanya Berpisah?
Jumat, 18 Oktober 2019
Edit
Kondisi Psikis
Tentunya kalian tidak mau kan jika kedua orang tua kalian bercerai.
Semoga saja tidak terjadi pada diri kamu. Banyak sekarang anak menjadi dampak
keegoisan orangtua yang hanya mementingkan perasaannya sendiri. Orangtua tidak
akan berpikir bahwa perceraian akan berdampak pada kondisi psikis anak. Seperti
apa kondisi psikis yang dialami anak saat orantuanya bercerai? Mari kita simak
terlebih dahulu.
Perceraian
Semua orang tidak akan pernah menginginkan sebuah perpisahan atau
sebuah perceraian. Perceraian adalah salah satu bentuk dari kegagalan sepasang
suami-istri yang tidak lagi memenuhi tugas masing-masing sebagai orang tua.
Salah satu pihak yang memutuskan untuk meninggalkan dan hidup secara terpisah.
Akan tetapi bagaiaman jika memang harus begitu adanya? Perceraian sering
dianggap oleh orang tua jalan terbaik untuk menyelesaikan permasalahan dalam
rumah tangga. Akan tetapi itu akan berdampak pada kondisi psikis anak.
Jika memang itu yang menjadi
keputusan orang tua maka orang tua juga harus memikirkan apa yang akan terjadi
pada anak. Usahakan tidak berdampak pada kondisi psikis anak. Cara menyampaikan
tentang perceraian kepada anak harus memerhatikan usia sang anak. Cara
penyampaiannnya berbeda sesuai umur agar anak tidak salah persepsi.
Pertengkaran adalah yang sudah biasa jika akan mengalami
perceraian. Pertengkaran yang dilihat oleh sang anak akan berakibat fatal dan
akan membuat anak merasa ketakutan. Semua anak tidak suka melihat orang tuanya
bertengkar karena hal itu hanya membuat dia merasa takut, sedih dan
kebingungan. Jika anak sudah merasa sering melihat pertengkaran orang tua itu
akan berakibat menurunnya keceriaan mereka dan tidak seperti anak-anak lainnya.
Dampak Terhadap Anak
Perceraian membuat dampak besar bagi anak terutama dampak
psikisnya. Jika anak tahu bahwa orang tuanya bercerai maka anak akan berpikir
aneh-aneh dan berdampak buruk bagi mentalnya. Biasanya sebelum perceraian oran
tua pasti mengalami pertengkaran dan biasanya masih bisa ditutupi akan tetapi
tidak jarang juga anak mendengar dengan jelas pertengkaran tersebut.
Dampak
yang terjadi adalah sebagai berikut:
1.
Anak menjadi
pendiam
Jika seorang
anak mengetahui orang tuanya berpisah maka keceriaan anak akan hilang. Hal itu
disebabkan karena anak yang memikirkan bagaimana kelak nasibnya jika tidak ada
orang tua yang utuh, dan apa kata orang jika orang tuanya tidak lagi bersama.
Dan karena itu juga anak menjadi pendiam dan cenderung melamun. Keadaan
tersebut akan terus begitu dan menyiksa mental sang anak dan lama kelamaan
mereka tidak bisa menikmati masa mudanya.
2.
Anak menjadi
tidak percaya diri
Dampak
selanjutnya adalah anak akan menjadi tidak percaya diri. Semakin mengetahui
bahwa orang tuanya tidak bersama lagi maka anak akan terganggu mental. Karena
diakibatkan lingkungan yang tidak mendukung seperti ada temannya yang mencemooh
sehingga tidak percaya diri. Misalnya juga apabila ada suatu undangan yang
mengharuskan orang tua nya hadir keduanya dan ternyata tidak bisa hadir maka
anak akan minder terhadap temannya dan akan merasa malu.
3.
Marah terhadap
dunia
Akibat dari
perceraian anak jadi tidak percaya pada siapapun dan menganggap dunia ini tidak
adil bagi mereka. Mereka akan merasa dikhianati oleh keduas orang tuanya.
Tentang Hak Asuh Anak
Orang tua yang bercerai seringkali
bermasalah dengan hak asuh anak. Masing-masing berkeinginan untuk mengasuh anak
secara penuh. Namun, jika anak sudah berusia di atas 12 tahun, anak sebaiknya
diajak bicara karena di usia ini, anak dirasa bisa memutuskan apa yang lebih
baik untuk dirinya.
Apabila kemudian ditanya, mau
tinggal sama siapa, akan terjadi tarik menarik. Maka perlu kebesaran hati dari
ayah dan ibu. Kalau anak milih dengan ayah bukan berarti tidak sayang sama ibu.
Ini hanya karena harus milih.
Bagaimana Cara Mengatasi Hal Tersebut?
Nah, untuk yang mengalami hal
tersebut karena perceraian , maka aku akan memberitahukan bahwa ada caranya lo mengatasi hal tersebut. Cara mengatasi
khususnya bagi anak agar tidak mendapat tekanan mental.
Jika kedua orang tuanya tidak tinggal bersama lagi atau pisah maka simak tips cara mengatasinya sebagai berikut:
1.
Meyakinkan anak
bahwa dia selalu dicintai
Ini adalah
bagian penting dari mengatasi anak agar tidak terganggu kondisi psikisnya. The
power of love akan mengubah segalanya
menjadi lebih baik. Biasanya setelah perceraian anak akan menyalahkan dirinya
sendiri misal jika dia menjadi lebih baik lagi maka perceraian tidak akan
terjadi. Menanggapi seperti itu orang tua harus mengatakan bahwa apa yang
dipikirkan oleh anak salah besar dan mereka masih dicintai sama seperti sebelum
perceraian terjadi.
2.
Berkata
sebenarnya jangan tutupi
Jika anak tidak
mengetahui soal perceraian yang dilakukan oleh kedua orang tua, sebisanya orang
tua memberikan pengertian sesuai batas umur dan pengertian mereka. Jangan
sampai mereka mengerti dari orang lain yang dapat membuat anak akan lebih benci
kapada keua orang tuanya.
3.
Ajak untuk
berbicara
Setelah perceraian berlangsung pasti
anak akan menjadi pemurung dan tidak ceria lagi. Orang tua harus membujuk
mereka agar berbicara salah satunya dengan mengajak bicara mereka melalui
kegiatan sehar-hari. Hal itu akan berdampak postif untuk perkembangan anak.
4.
Usahakan kedua
orang tua berdamai
Nah, jika kedua orang tua sudah
tinggal pusah, maka usahakan mereka juga sering bertemu agar anak merasa
meskipun sudah bercerai anak masih merasakan keutuhan kedua orang tuanya. Cara
berdamai adalah solusinya demi kondisi psikis anak.
5.
Ciptakan
dukungan lingkungan yang kuat
Jika orang tua
masih dalam masa proses perceraian, usahakan untuk bekerjasama dengan orang
terdekat selain orang tua. Itu akan mempermudah anak agar tidak merasa kesepian
dan tidak mimikirkan apa yang terjadi pada orang tua.
Cara Agar Anak Berprestasi Meskipun Orang Tua Bercerai
Ada beberapa hal yang wajib
dilakukan orang tua agar anak-anak korban perceraian tak mengalami banyak
gangguan, bisa mencapai sukses, dalam hidupnya. Berikut beberapa di antaranya:
· Pada tingkat potensi
yang kuat dari anak, orang tua harus bisa menfasilitasi kondisi yang kondusif.
Sampaikan bahwa perceraian ini cobaan atau ada hikmahnya, sehingga memotivasi
si anak untuk berpikir positif. Dan, ini akan memotivasi anak untuk belajar.
Kesuksesan bisa
diraih selama ada kerja sama yang baik orang tua yang berpisah. Walaupun
keduanya sudah menikah dengan orang lain, mereka harus tetap berkomunikasi dan
bekerja sama demi anak. Ayah dan ibu harus menghilangkan rasa benci, dendam,
tapi memfokuskan untuk perkembangan anak-anak.
·
Ayah dan ibu
harus berdialog apa pun yang terbaik untuk masa depan anak. Misalnya, ketika
ada acara ulang tahun, perayaan, keduanya harus datang merayakan bersama dengan
anak. ''Kalau ditelusuri latar belakang dari anak-anak yang sukses walau jadi
korban perceraian, karena ada komunikasi yang intens antara ayah dan ibunya.
Author: Astri Widya Ningrum