Apa itu Pigmen Pada Kulit Manusia
Senin, 14 Oktober 2019
Edit
Pigmen Pada Kulit Manusia
Kulit merupakan alat indera peraba
yang sangat peka terhadap rangsang. Kulit dapat mengeluarkan ekskresi berupa
cairan tubuh. Cairan tersebut berupa keringat yang mengandung unsur-unsur
seperti HCl, NaCl, dan CH4N2O.
Kulit berfungsi sebagai lapisan yang menutup
seluruh permukaan tubuh. Apabila dilihat dengan kasat mata terdapat
rambut-rambut halus yang tumbuh pada permukaan kulit.
Bagian
Penyusun Kulit Manusia
Kulit dapat
menjalankan fungsinya sebagai alat indera peraba dengan bantuan beberapa bagian
pada kulit. Epidermis, dermis, dan hipodermis merupakan komposisi penyusun
kulit. Bagian kulit epidermis merupakan bagian terluar pada kulit.
Pada bagian
epidermis kulit, terdapat pori-pori kulit dan rambut. Selain itu, bagian
epidermis tidak mempunyai pembuluh darah. Epidermis memiliki lima penyusun
lapisan dan lima sel bagian utama.
Bagian dermis
merupakan bagian tengah pada kulit. Pada bagian dermis terdapat dua lapisan dan
tiga sel penyusun utama. Selain itu, bagian pada dermis diantaranya kelenjar
keringat, kelenjar sebasea, pembuluh darah, saraf, dll. Peka terhadap
tekanan dan rasa panas disebabkan bagian dermis dapat menjalankan fungsi dengan
baik.
Hipodermis
merupakan bagian paling bawah penyusun kulit. Letak hipodermis berada dibawah
jaringan dermis. Terdapat jaringan lemak pada bagian hipodermis. Jaringan lemak
berfungsi sebagai cadangan makanan. Semakin banyak lemak yang tertimbun pada
kulit, maka ketebalan kulit semakin meningkat. Pada bagian hipodermis terdapat
empat penyusun unsur utama.
Jenis Warna
Kulit Pada Manusia
Tuhan menciptakan
hamba-hamba Nya dengan karakteristik yang berbeda. Perbedaan tersebut bukan
faktor merenggangkan ukhuwah antar sesama. Dalam Islam tidak diajarkan
memandang derajat seseorang berdasarkan warna kulitnya.
Ternyata warna
kulit pada manusia terdiri dari empat macam. Warna kulit sawo matang, warna
kulit kuning langsat, warna kulit putih, serta warna kulit hitam. Keempat jenis
warna kulit tersebut menyebar di berbagai penjuru dunia. Namun, rata-rata penduduk Asia berdominan
memiliki jenis warna kulit sawo matang dan kuning langsat.
Pigmentasi
Kulit Pada Manusia
Warna kulit pada
seseorang disebabkan oleh kelainan pada pigmen. Pigmen bertugas sebagai pemberi
warna pada tubuh. Warna kulit dipengaruhi oleh banyak sedikitnya pigmen yang
diproduksi oleh setiap individu.
Selain itu, perbedaan warna kulit sawo matang,
kuning langsat, putih, dan hitam dipengaruhi oleh sel melanin. Semakin banyak
seseorang memproduksi sel melanin dalam tubuh, maka berdampak terhadap warna
kulit menjadi semakin gelap.
Perbedaan
Warna Kulit Manusia
Warna kulit putih
dapat terjadi karena seorang individu tersebut sangat sedikit memproduksi sel
melanin. Warna kulit kuning langsat disebabkan seorang individu lumayan
memproduksi sel melanin.
Warna kulit sawo matang memang hampir mirip dengan
warna kulit kuning langsat. Perbedaan tersebut terletak pada warna kulit sawo
matang lebih banyak memproduksi sel melanin dibandingkan dengan warna kulit
kuning langsat. Sehingga, warna kulit sawo matang cenderung lebih gelap
daripada warna kulit kuning langsat.
Terlalu banyak
sel melanin yang diproduksi oleh seseorang, menyebabkan warna kulit menjadi
sangat gelap. Jadi warna kulit hitam dipengaruhi oleh sel melanin yang
diproduksi terlalu banyak.
Selain itu, faktor yang mempengaruhi banyak
sedikitnya sel melanin yang dihasilkan dipengaruhi oleh fenotipe faktor
genetik.
Aktivitas
pigmentasi pada kulit dipengaruhi oleh sel melanin. Sel melanin menghasilkan
sel yang dinamakan sel melanosit. Apabila sel melanosit terjadi kerusakan, maka
akan mengganggu proses pigmentasi pada warna kulit.
Oleh karena itu, kesehatan
pada kulit perlu diperhatikan. Jangan paparkan kulit secara langsung dengan
sinar UV, serta menggunakan tabir surya sangat dibutuhkan oleh kulit.
Letak
Geografi Berpengaruh Terhadap Warna Kulit
Letak geografis
ternyata dapat mempengaruhi perbedaan warna pada kulit manusia. Penduduk yang
berdomisili di wilayah beriklim subtropis tentu akan mengalami perbedaan warna
kulit dengan penduduk domisili wilayah iklim tropis.
Iklim subtropis memiliki
empat musim diantaranya musim salju, musim dingin, musim gugur, dan musim semi.
Hal tersebut menyebabkan daerah beriklim subtropis lebih sedikit menerima sinar
matahari. Berbeda dengan wilayah
beriklim tropis yang lebih banyak menerima sinar matahari.
Uniknya negeri
ini merupakan salah satu daerah yang dilewati oleh garis khatulistiwa. Setiap
tahunnya Indonesia selalu menerima paparan sinar matahari. Hal ini disebabkan
Indonesia terletak dalam wilayah beriklim tropis.
Penduduk yang tinggal di
wilayah iklim tropis cenderung memiliki warna kulit lebih gelap. Berbeda dengan
penduduk yang tinggal di wilayah iklim subtropis cenderung memiliki warna kulit
lebih cerah, karena durasi terpapar sinar matahari lebih sedikit.
Demikian ulasan
sekilas info pada artikel ini. Semoga bermanfaat!
Penulis: PGMI_FIRA
ZAHROTUL ILMA