Keringat dan Metabolisme. Yuk, Cari Tahu Apa Hubungannya!
Minggu, 28 April 2019
Edit
Assalamu’alaikuam aemuanya, pada artikel ini penulis akan membahas mengenai keringat dan metabolisme. Ada yang penasaran? Yuk, cari tahu! Berbicara mengenai keringat, saya yakin semua pembaca pernah berkeringat.
Apa penyebab dari keringat?
Ternyata keringat dapat disebabkan karena adanya beberapa faktor. Ada faktor yang berasal dari dalam tubuh dan ada juga faktor yang berasal dari pengaruh situasi sekitar. Contoh dari faktor yang berada dalam diri kita yaitu, gerakan dan aktivitas fisik/olahraga, perasaan emosional/stres berlebihan, efek samping dari obat/operasi, memakan makanan yang panas dan pedas, perubahan hormon (menopause, menstruasi, pubertas, dan kehamilan), dan usaha tubuh untuk melawan infeksi penyakit. Contoh dari faktor yang berasal dari pengaruh situasi sekitar yaitu, keadaan lingkungan yang panas/berubahnya suhu.
Bagaimana proses terbentuknya keringat?
Perlu kalian ketahui, keringat adalah sisa hasil dari metabolisme yang berupa zat cair dan sudah tidak digunakan lagi oleh tubuh. Sekarang mari kita telaah bagaimana proses terbentuknya keringat. Pada proses pembentukan keringat, tubuh menerima rangsangan berupa panas yang diterima oleh saraf tubuh.
Ketika saraf menerima rangsang berupa panas, maka secara otomatis tubuh akan merangsang panas tersebut agar suhu tubuh kembali normal. Dengan keringat inilah, tubuh bisa menurunkan panas.
Ketika saraf menerima rangsang berupa panas, maka secara otomatis tubuh akan merangsang panas tersebut agar suhu tubuh kembali normal. Dengan keringat inilah, tubuh bisa menurunkan panas.
Bagaimana tahapan proses tersebut sehingga bisa menghasilkan keringat?
Jadi, setelah saraf menerima rangsang berupa panas, rangsang akan diteruskan oleh saraf sensori ke otak bagian hipotalamus. Hipotalamus yaitu bagian otak yang menjadi pusat integrasi pertama untuk memelihara kestabilan energi dan suhu pada tubuh.
Setelah menerima rangsang, hipotalamus akan memicu pembuatan enzim bradikinin untuk memperlebar pembuluh darah di kulit. Ini mengakibatkan ada banyak darah yang mengalir ke daerah tersebut. Karena pada pangkal kelenjar keringat berhubungan langsung dengan pembuluh darah, maka kelenjar keringat akan langsung menyerap air, garam, dan urea.
Setelah itu, kelenjar keringat akan mengeluarkan air, garam, dan urea tersebut ke permukaan kulit melalui saluran keringat dan pori-pori yang merupakan ujung kelenjar keringat. Keringat yang keluar akan membawa panas dari tubuh, sehingga panas tubuh menurun dan kembali menjadi normal.
Setelah menerima rangsang, hipotalamus akan memicu pembuatan enzim bradikinin untuk memperlebar pembuluh darah di kulit. Ini mengakibatkan ada banyak darah yang mengalir ke daerah tersebut. Karena pada pangkal kelenjar keringat berhubungan langsung dengan pembuluh darah, maka kelenjar keringat akan langsung menyerap air, garam, dan urea.
Setelah itu, kelenjar keringat akan mengeluarkan air, garam, dan urea tersebut ke permukaan kulit melalui saluran keringat dan pori-pori yang merupakan ujung kelenjar keringat. Keringat yang keluar akan membawa panas dari tubuh, sehingga panas tubuh menurun dan kembali menjadi normal.
Apa penyebabnya orang berkeringat berlebih?
Pernahkah kalian melihat orang di sekitar anda yang sering berkeringat? Apa penyebabnya? Dan apakah dengan banyaknya keringat yang keluar, berarti banyak juga lemak yang dibakar? Nah, sekarang mari kita kupas satu-persatu. Orang yang sering berkeringat, berarti memiliki kondisi keringat berlebih. Penyebab dari kondisi keringat berlebih pada setiap orang berbeda-beda. Saat terjadi pada bagian tubuh tertentu, bisa saja disebabkan karena cuaca panas, reaksi emosional, dan gangguan neurologis otak.
Sedangkan saat terjadi pada seluruh tubuh, bisa saja disebabkan karena gangguan metabolik seperti diabetes militus, asam urat, gangguan hormon, kadar gula darah yang rendah, menopause, gangguan tiroid, dan gejala kanker. Selain itu, bisa juga dikarenakan ketergantungan alkohol dan obat-obatan terlarang, serta pemakaian beberapa jenis obat seperti anti-depresan.
Sedangkan saat terjadi pada seluruh tubuh, bisa saja disebabkan karena gangguan metabolik seperti diabetes militus, asam urat, gangguan hormon, kadar gula darah yang rendah, menopause, gangguan tiroid, dan gejala kanker. Selain itu, bisa juga dikarenakan ketergantungan alkohol dan obat-obatan terlarang, serta pemakaian beberapa jenis obat seperti anti-depresan.
Bagaimana dengan anggapan masyarakat bahwa orang yang memiliki kadar keringat yang tinggi, berarti memiliki tingkat metabolisme yang tinggi juga?
Sejatinya, pada orang yang sehat, bagaimanapun kondisi metabolisme tubuhnya, kondisi keringat akan tetap sama seperti orang yang normal pada umumnya. Lain halnya dengan orang yang menderita penyakit metabolik, misalnya gangguan pada glikogen. Kondisi ini dapat memicu rendahnya kadar gula darah, kelemahan tubuh, dan nyeri otot. Hal tersebut dapat mengakibatkan keringat menjadi berlebih, karena adanya gangguan pada sistem metabolisme yang ada di dalam tubuh penderita.
Bagaimana cara mengatasi kondisi keringat yang berlebih?
Kita harus mencari tahu dulu apa penyebab yang mendasari kondisi tersebut. Setelah itu kita bisa menentukan penanganan yang tepat, salah satunya bisa dilakukan sendiri dengan cara terapi dari obat oles. Selain itu, kita juga bisa memeriksakan kondisi tersebut ke dokter, kemudian dokter akan memberi beberapa pilihan, seperti minum obat, operasi, hingga penggunaan rangsang listrik. Semua itu tergantung seperti apa kondisi yang dialami.
Selain permasalahan mengenai kadar keringat yang tinggi, pada saat ini juga banyak sekali orang yang beranggapan bahwa dengan adanya keringat yang dikeluarkan oleh tubuh, berarti secara tidak langsung lemak di dalam tubuh ikut terbakar. Dengan banyaknya keringat yang keluar saat olahraga, kerap kali diasumsikan bahwasanya hal tersebut menjadi indikasi pembakaran lemak sudah berada pada tahap optimal.
Tapi pada kenyataannya, keringat yang muncul di sekujur tubuh bukan menjadi pertanda bahwa ada banyak lemak yang terbakar. Saat kita berolahraga, lemak tubuh memang terbakar, tapi itu bukan karena banyaknya keringat yang keluar, melainkan dari seberapa banyak latihan/gerakan fisik yang kita lakukan.
Ketika berolahraga, lemak menjadi sumber energi dalam proses metabolisme. Dan ketika beraktivitas fisik, kondisi emosional dan metabolisme tubuh juga ikut meningkat. Sehingga pada saat berolahraga, tubuh mengalami proses pembakaran lemak dan berkeringat pada waktu yang sama.
Ketika berolahraga, lemak menjadi sumber energi dalam proses metabolisme. Dan ketika beraktivitas fisik, kondisi emosional dan metabolisme tubuh juga ikut meningkat. Sehingga pada saat berolahraga, tubuh mengalami proses pembakaran lemak dan berkeringat pada waktu yang sama.
Sebenarnya apa hubungan antara keringat dan metabolisme?
Mari kita selidiki lagi, ternyata keringat dan metabolisme sangat erat hubungannya karena ketika suhu tubuh tidak dalam kondisi normal/dalam artian panas, maka tubuh akan berusaha untuk menyeimbangkan suhu seperti semula dengan cara mengeluarkan panas yang berupa keringat. Panas tersebut dihasilkan oleh aktivitas metabolik yang ada di dalam tubuh.
Glikogen yang ada di dalam hati akan diubah menjadi glukosa yang bisa digunakan dan dioksidasikan untuk menghasilkan panas. Panas yang keluar berupa keringat yang dikeluarkan oleh kulit.
Sehingga, dengan adanya keringat pada tubuh, berarti di dalam tubuh juga terdapat aktivitas metabolisme yang mana bertugas untuk mengendalikan kondisi tubuh. Selain itu, ketika metabolisme tubuh meningkat, maka tubuh sedang melakukan proses pembakaran lemak yang nantinya juga akan dikeluarkan dalam bentuk keringat.
Glikogen yang ada di dalam hati akan diubah menjadi glukosa yang bisa digunakan dan dioksidasikan untuk menghasilkan panas. Panas yang keluar berupa keringat yang dikeluarkan oleh kulit.
Sehingga, dengan adanya keringat pada tubuh, berarti di dalam tubuh juga terdapat aktivitas metabolisme yang mana bertugas untuk mengendalikan kondisi tubuh. Selain itu, ketika metabolisme tubuh meningkat, maka tubuh sedang melakukan proses pembakaran lemak yang nantinya juga akan dikeluarkan dalam bentuk keringat.
Cukup sekian untuk penulisan artikel ini, terima kasih sudah membaca. Semoga bisa bermanfaat bagi kalian semua, dan dapat menambah ilmu lebih dalam mengenai keringat dan metabolisme. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam penulisan kata maupun ketidakpahaman pembaca mengenai isi di dalam artikel ini. Salam hangat dari penulis untuk kalian semua.
Penulis: Vera Nur Aini (S1 Pendidikan IPA UIN Sunan Ampel Surabaya)
Editor: Binar Kurnia Prahani