Bagaimana Cara Meningkatkan Kesadaran Diri Kita Tentang Membuang Sampah?
Sabtu, 13 April 2019
Edit
Hallo sahabat… pada artikel ini kita akan mempelajari tentang bagiamana cara meningkatkan kesadaran diri kita tentang membuang sampah, membuang sampah pada tempatnya itu adalah salah satu cara kita menjaga lingkungan agar tetep dalam kondisi yang bersih.
Kesadaran tentang membuang sampah itu perlu kita tingkatkan karena banyak dari kalangan masyarakat masih sangat minim tentang kepedulian membuang sampah pada tempatnya. Perlu dari kita untuk berupaya meningkatkan tentang kepedulian membuang sampah pada tempatnya. Banyak kita temui sampah yang berserakan di jalan-jalan dan di aliran sungai.
Coba tanya ke diri kita sendiri, mungkin diri kita juga belum mempunyai tingkat kepedulian terhadap sampah yang tinggi. Terkadang kita juga sering membuang sampah sebarangan tanpa kita sadari. Contohnya setelah habis makan-makanan tanpa kita sadari membuang sampah bungkus makanan secara sembarangan. Selain itu, diri kita juga masih membiarkan ketika ada sampah di sekitar kita. Hal itulah yang menjadi bukti bahwa dari kita masih minim tentang kepedulian membuang sampah.
Coba tanya ke diri kita sendiri, mungkin diri kita juga belum mempunyai tingkat kepedulian terhadap sampah yang tinggi. Terkadang kita juga sering membuang sampah sebarangan tanpa kita sadari. Contohnya setelah habis makan-makanan tanpa kita sadari membuang sampah bungkus makanan secara sembarangan. Selain itu, diri kita juga masih membiarkan ketika ada sampah di sekitar kita. Hal itulah yang menjadi bukti bahwa dari kita masih minim tentang kepedulian membuang sampah.
Dapat kita lihat contoh seseorang yang sangat terkenal tentang kepedulian sampah yaitu Kapolda Sulawesi Selatan Bapak Umar Saptono beliau adalah seseorang pemimpin namun terkenal dengan kerendahan hatinya, beliau sering memberikan contoh tentang pentingnya menjaga lingkungan.
Di mana pun beliau melihat sampah langsung beliau ambil, hal tersebut dapat kita teladani. beliau pernah berpidato tentang banyaknya masyarakat yang belum mengerti tentang pentingnya menjaga lingkungan.
Di mana pun beliau melihat sampah langsung beliau ambil, hal tersebut dapat kita teladani. beliau pernah berpidato tentang banyaknya masyarakat yang belum mengerti tentang pentingnya menjaga lingkungan.
Dari kisah tersebut dapat dipetik sikap kepedulian terhadap lingkungan. Misalkan kita dapat menerapkannya seperti tidak membuang sampah di sungai. Tentunya sungai yang bersih dapat digunakan untuk mandi ataupun memasak mengunakan air sungai.
Apabila sungai tersebut banyak sampah tidak dapat digunakan untuk mandi ataupun memasak. Serta akan menimbulkan bayak penyakit. sebab itu menjaga lingkungan sangat perlu kita perhatikan. Kepedulian terhadap sampah harus kita tingkatkan karena sampah sangat membahayakan bagi kesehatan.
Apabila sungai tersebut banyak sampah tidak dapat digunakan untuk mandi ataupun memasak. Serta akan menimbulkan bayak penyakit. sebab itu menjaga lingkungan sangat perlu kita perhatikan. Kepedulian terhadap sampah harus kita tingkatkan karena sampah sangat membahayakan bagi kesehatan.
Bukan dalam sektor kesehatan tetapi dalam sektor sumber daya alam. Sampah sangat berpengaruh terhadap ekosistem laut. Biota laut mengalami penurunan misalnya banyak binatang dan tumbuhan laut yang mati dan kondisi laut menjadi tercemar. Faktor tersebut karena rendahnya masyarakat yang kurang memahami pentingnya ekosisitem laut.
Padahal Indonesia kaya akan sumber daya alam yang melimpah, namun masyarakatnya tidak mempedulikan kondisi sekitarnya. Sebagai generasi millennial tentunya kita dapat mendidik generasi dan menanamkan pada jiwa anak-anak sikap peduli terhadap lingkungan.
Kita dapat memberikan pemahaman kepada mereka tentang pentingnya menjaga lingkungan, seperti halnya tidak membuang sampah sembarangan karena salah satu hal yang menjadikan lingkungan kita rusak merupakan membuang sampah tidak pada tempatnya. Selain itu kita bisa memberikan informasi tentang dampak-dampak yang diakibatkan karena kita membuang sampah tidak pada tempatnya.
Upaya-upaya lain untuk mengingatkan kepada mereka yang sering melakukan tindakan membuang sampah tidak pada tepatnya dengan memberi petunjuk untuk tidak membuang sampah sembarangan, contohnya dengan membuat slogan, buanglah sampah pada tempatnya.
Kita dapat memberikan pemahaman kepada mereka tentang pentingnya menjaga lingkungan, seperti halnya tidak membuang sampah sembarangan karena salah satu hal yang menjadikan lingkungan kita rusak merupakan membuang sampah tidak pada tempatnya. Selain itu kita bisa memberikan informasi tentang dampak-dampak yang diakibatkan karena kita membuang sampah tidak pada tempatnya.
Upaya-upaya lain untuk mengingatkan kepada mereka yang sering melakukan tindakan membuang sampah tidak pada tepatnya dengan memberi petunjuk untuk tidak membuang sampah sembarangan, contohnya dengan membuat slogan, buanglah sampah pada tempatnya.
Slogan-slogan melarang kita tidak membuang sampah sembarangan, seperti yang banyak kita temui di sekitar area tempat sampah. Namun berbicara dengan fakta yang ada masih banyak seseorang yang membuang sampah tidak pada tempatnya.
Kecenderungan mereka yang banyak membuang sampah tidak pada tempatnya merupakan minimnya pemahaman tentang pentingnya menjaga lingkungan dari sampah. Selain hal itu ada faktor meremehkan tentang akibat yang ditimbulkan bagi mereka karena membuang sampah tidak pada tempatnya. Jadi dapat di simpulkan bahwa menjaga lingkungan itu perlu kita perhatikan guna menjaga lingkungan agar tetap bersih. Sekian pembahasan yang dapat saya sampaikan terima kasih.
Kecenderungan mereka yang banyak membuang sampah tidak pada tempatnya merupakan minimnya pemahaman tentang pentingnya menjaga lingkungan dari sampah. Selain hal itu ada faktor meremehkan tentang akibat yang ditimbulkan bagi mereka karena membuang sampah tidak pada tempatnya. Jadi dapat di simpulkan bahwa menjaga lingkungan itu perlu kita perhatikan guna menjaga lingkungan agar tetap bersih. Sekian pembahasan yang dapat saya sampaikan terima kasih.
Penulis: Sunanto (S1 PGMI UIN Sunan Ampel Surabaya)
Editor: Binar Kurnia Prahani